BAB II
POLA DASAR TRAINING
I. Arah Training
Arah Training adalah suatu pedoman yang
dijadikan petunjuk atau penuntun yang menggambarkan arah yang harus dituju
dalam keseluruhan proses pertrainingan HMI. Arah pertrainingan
sangat erat kaitannya dengan tujuan perkaderan, dan tujuan HMI sebagai tujuan
umum yang hendak dicapai HMI merupakan garis arah dan titik sentral seluruh
kegiatan dan usaha‑usaha HMI. Oleh karena itu, tujuan HMI merupakan titik
sentral dan garis arah setiap kegiatan perkaderan, maka ia merupakan ukuran
atau norma dari semua kegiatan HMI.
Bagi anggota, tujuan HMI merupakan titik pertemuan
persamaan kepentingan yang paling pokok dari seluruh anggota, sehingga tujuan
organisasi adalah juga merupakan tujuan setiap anggota organisasi. Oleh
karenanya peranan anggota dalam pencapaian tujuan organisasi adalah sangat
besar dan menentukan.
1 . Jenis‑jenis Training
1.1. Training Formal
Training formal adalah
training berjenjang yang diikuti oleh anggota, dan setiap jenjang merupakan prasyarat untuk
mengikuti jenjang selanjutnya. Training formal HMI terdiri dari : Latihan Kader
I (Basic Training), Latihan Kader II (Intermediate Training),
Latihan Kader III (Advance Training).
1.2.
Training Non‑Formal
Training Non‑Formal adalah training (yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan profesionalisme kepemimpinan
serta keorganisasian anggota. Training ini terdiri dari PUSIDIKLAT
Pimpinan HMI, Senior Course, (Pelatihan Instruktur), Latihan Khusus
KOHATI, Up‑Grading Kepengurusan, Up‑Grading Kesekretariatan, Pelatihan
Pengembangan Profesi, dan lain sebagainya.
2.Tujuan Training Menurut
Jenjang dan Jenis
Tujuan training perjenjangan dimaksudkan
sebagai rumusan sikap, pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki anggota HMI
setelah mengikuti jenjang Latihan Kader tertentu, yakni Latihan Kader I, II dan
III. Sedangkan tujuan training menurut jenis adalah rumusan sikap, pengetahuan
dan kemampuan anggota HMI, baik kemampuan intelektualitas maupun kemampuan
keterampilan setelah mengikuti training atau pelatihan tertentu yakni
berupa training formal dan informal.
2.1 Tujuan Training Formal
2.1.1 Latihan Kader I (Basic
Training)
“Terbinanya kepribadian
muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam
berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader
bangsa".
2. 1.2. Latihan Kader II (Intermediate
Training)
"Terbinanya kader HMI
yang mempunyai kemampuan intelektual dan mampu mengelola organisasi serta
berjuang untuk meneruskan dan mengemban misi HMI"
2.1.3. Latihan Kader III (Advance
Training)
"Terbinanya kader
pernimpin yang mampu menterjemahkan dan mentransformasikan pemikiran
konsepsional secara profesional dalam gerak perubahan sosial".
2.2. Tujuan Training Non‑formal
"Terbinanya
kader yang memiliki skill dan profesionalisme dalam bidang manajerial,
keinstrukturan, keorganisasian, kepemimpinan dan kewirausahaan dan
profesionalisme lainnya".
3. Target Training Perjenjangan
3.1. Latihan Kader I
· Memiliki kesadaran
menjalankan ajaran islam dalam kehidupan
sehari‑hari
· Mampu meningkatkan
kemampuan akademis
· Memiliki kesadaran akan
tanggungjawab keurnatan dan kebangsaan
· Memiliki Kesadaran
berorganisasi
3.2.
Latihan Kader II
· Memiliki kesadaran
intlektual yang kritis, dinamis, progresif, inovatif dalam memperjuangkan misi
HMI
· Memiliki kemampuan
manajerial dalam berorganisasi
3.3.
Latihan Kader III
· Memiliki kemampuan
kepernimpinan yang amanah, fathanah, sidiq dan tablik serta mampu
menterjemahkan dan mentransformasikan pemikiran konsepsional dalam dinamika
perubahan sosial
·
Memiliki kemampuan untuk mengorganisir masyarakat dan mentransformasikan nilai‑nilai
perubahan untuk mencapai masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.
II. Manajemen Training
1. Metode Penerapan
Kurikulum
Kurikulum yang terdapat dalam pedoman merupakan
penggambaran tentang metode dari training. Oleh sebab itu penerapan dari
kurikulum adalah erat hubungannya dengan masalah yang menyangkut metode-metode
yang dipergunakan dalam training. Demikian pula materi training memiliki
keterpaduan dan kesatuan dengan metode yang ada dalam jenjang‑jenjang training.
Dalam hal ini, untuk penerapan kurikulum training ini perlu diperhatikan
beberapa aspek.
1.1.
Penyusunan jadwal materi training.
Jadwal training adalah sesuatu yang merupakan
gambaran tentang isi dan bentuk‑bentuk training. Oleh sebab itu perumusan
jadwal training hendaknya menyangkut masalah-masalah:
·
Urutan materi hendaknya dalam penyusunan suatu training perlu diperhatikan
urut‑urutan tiap‑tiap materi yang harus memiliki korelasi dan tidak berdiri
sendiri (Asas Integratif). Dengan demikian materi-materi yang disajikan dalam
training selalu mengenal prioritas dan berjalan secara sistematis dan terarah,
karena dengan cara seperti itu akan menolong peserta dapat memahami materi
dalam training secara menyeluruh dan terpadu.
·
Materi dalam jadwal training harus selalu disesuaikan dengan jenis dan
jenjang Training.
1.2. Cara atau bentuk penyampaian materi
Training.
Cara penyampaian materi‑materi training adalah
gabungan antara ceramah dan diskusi/dialog semakin tinggi tingkatan suatu
training atau semakin tinggi tingkat kematangan peserta training, maka semakin
banyak forum‑forum komunikasi idea (dialog/diskusi). Suatu Materi harus
disampaikan secara diskutif, artinya instruktur bersama Master of Training
berusaha untuk memberikan kesempatan‑kesempatan.
Adanya penyegaran kembali dalam pengembangan
gagasan‑gagasan kreatif di kalangan anggota trainer; Forum training sebagai
penyegar gagasan trainers, sedapat mungkin dalam forum tersebut tenaga
instruktur dan Master of Training merupakan pioner dalam gagasan kreatif.
Meskipun gagasan‑gagasan dan problema-problema yang di sajikan dalam forum
belum sepenuhnya ada penyelesaian secara sempurna. Untuk menghindari pemberian
materi secara indokrinatif dan absolustik maka penyuguhan materi hendaknya
ditargetkan pada pemberian alat‑alat ilmu pengetahuan secara elementer. Dengan
demikian pengembangan kreasi dan gagasan lebih banyak di berikan pada trainers.
Usaha menimbulkan kegairahan (motivasi) antara
sesama unsur individu dalam forum training; Untuk menumbuhkan kegairahan dan
suasana dinamik dalam training, maka forum semacam itu hendaknya merupakan
bentuk dinamika group. Karena itu forum training harus mampu memberikan
"chalanne" dan menumbuhkan "respon" yang sebesar‑besarnya.
Hal ini dapat dilaksanakan oleh instruktur, asisten instruktur dan Master of
Training.
Terciptanya kondisi‑kondisi yang equal (setara) antara sesama unsur
individu dalam forum training,
menciptakan kondisi equal antara segenap unsur dalam training berarti
mensejajarkan dan menyetarakan semua unsur yang ada dalam training. Problem
yang akan dihadapi adanya kenyataan‑kenyataan "kemerdekaan individu"
dengan mengalami corak yang lebih demokratis. Dengan demikian pula perbedaan
secara psikologis unsur‑unsur yang ada akan lebih menipis disebabkan hubungan
satu dengan yang lainnya diwarnai dengan hubungan kekeluargaan antara senior
dan yunior.
Adanya keseimbangan dan keharmonisan antar metode training yang
dipergunakan dalam tingkat‑tingkat training; keseimbangan dan keharmonisan
dalam metode training yakni adanya keselarasan tujuan HMI dan target yang akan
di capai dalam suatu training. Meskipun antar jenjang/forum training memiliki
perbedaan perbedaan karena tingkat kernatangan peserta sendiri.
2. Kurikulum
Training/Latihan Kader
JENJANG
LATIHAN KADER I
|
MATERI:
SEJARAH PERJUANGAN HMI
|
ALOKASI WAKTU: 8 JAM
|
2.1. Materi Latihan Kader I
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta dapat memahami
sejarah dan dinamika perjuangan HMI
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1 . Peserta dapat menjelaskan latar belakang berdirinya
HMI.
2. Peserta dapat menjelaskan gagasan dan visi pendiri
HMI.
3. Peserta dapat mengklafisikasikan fase‑fase perjuangan
HMI.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:
1 . Pengantar Ilmu Sejarah.
1.1. Pengertian Ilmu Sejarah.
1.2. Manfaat dan Kegunaan Mempelajari Sejarah.
2. Misi Kelahiran Islam.
2. 1. Masyarakat Arab Pra Sejarah.
2.2.Periode Kenabian Muhammad.
2.2.1. Fase Makkah
2.2.2. Fase Madinah
3. Latar Belakang Berdirinya HMI.
3.1.Kondisi Islam di Dunia.
3.2 . Kondisi Islam di Indonesia.
3.3.Kondisi Perguruan Tinggi dan Mahasiswa
Islam.
3.4.Saat Berdirinya HMI
4. Gagasan dan Visi Pendiri HMI.
4.1.Sosok Lafran Pane.
4.2.Gagasan Pembaruan Pemikiran ke‑Islaman.
4.3.Gagasan dan Visi Perjuangan Sosial‑budaya.
4.4. Komitmen ke‑Islaman
dan Kebangsaan sebagai Dasar Perjuangan HMI.
5. Dinamika Sejarah Perjuangan HMI Dalam Sejarah
Perjuangan Bangsa.
5.1. HMI Dalam Fase
Perjuangan Fisik
5.2. HMI Dalam Fase Pertumbuhan dan Konsolidasi
Bangsa
5.3.HMI Dalam Fase Transisi Orde Lama dan Orde
Baru
5.4. HMI Dalam Fase Pembangunan dan Modernisasi
Bangsa
5.5.HMI Daiam Fase Pasca Orde Baru
Metode :
Ceramah, tanya jawab,
diskusi
Evaluasi:
Memberikan test objektif/subjektif dan penugasan dalam
bentuk resume.
Referensi :
1. Agus Salim Sitompul, Sejarah
Perjuangan HMI(1974‑1975), Bina Ilmu
2.
DR. Victor 1. Tanja, HMI, Sejarah dan Kedudukannya Ditengah Gerakan Muslim Pembaharu Indonesia, Sinar
Harapan, 1982.
3.
Prof. DR. Deliar Noer, Partai Islam Dipentas Nasional, Graffiti
Pers, 1984
4.
Sulastomo, Hari‑hari Yang Panjang, PT. Gunung Agung, 1988
5.
Agus‑Salim Sitompul, Historiografi HMI, Tintamas, 1995
6.
Ramli Yusuf (ed), 50 tahun HMI mengabdi, LASPI, 1997.
7.
Ridwan Saidi, Biografi A. Dahlan Ranuwiharjo, LSPI, 1994.
8.
M. Rusli Karim, HMI MPO Dalam Pergulatan Politik di Indonesia, Mizan,
1997
9.
Muhammad Kamal Hasan, Modernisasi Indonesia, Respon Cendikiawan Muslim
Masa Orde Baru, LSI 1987.
10.
Muhammad Hussein Haikal, Sejarah Hidup Muhammad, LiteraAntarNusa
11.
Dr. Badri Yatim, MA, Sejarah Peradaban Islam, 1, 11, 111, Rajawali Pers
12.
Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam
13.
Moksen ldris Sirfefa et. Al (ed), Mencipta dan Mengabdi, PB HMI,
1997
14.
Hasil‑hasil Kongres HMI
15.
Sejarah Kohati
16.
Sharsono, HMI Daiam Lingkaran Politik Ummat Islam, Cl IS, 1997.
17.
Prof. DR. Deliar Noer, Gerakan Modern Islam Indonesia (1902‑1942),
LP3ES, 1980.
JENJANG:
LATIHAN KADER I
|
MATERI:
KONSTITUSI HMI
|
ALOKASI WAKTU:
10 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta dapat Memahami ruang lingkup konstitusi
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1.
Peserta dapat menjelaskan ruang lingkup konstitusi HMI dan hubungannya
dengan pedoman pokok organissi lainnya.
2.
Peserta clapat mempedomani konstitusi HMI dan pedoman‑pedoman pokok
organisasi dalam kehidupan berorganisasi.
Pokok Bahasan/Sub Pokok
Bahasan
1.
Pengantar Ilmu Hukum
1.1.
Pengertian dan Fungsi Hukum
1.2.
Hakekat Hukum
1.3.
Pengertian Konstitusi dan arti pentingnya dalam organisasi
2. Ruang lingkup Konstitusi HMI
2.1. Makna Mukodimah AD HMI
2.2. Makna HMI sebagai organisasi yang
berasaskan Islam
2.3. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga HMI
2.3.1. Masalah keanggotaan
2.3.2. Masalah Struktur Kekuasaan
2.3.3. Masalah Struktur Kepemimpinan
3. Pedoman-pedoman Dasar Organisasi
3.1. Pedoman Perkaderan.
3.2. Pedoman Kohati
3.3. Pedoman Lembaga Pengembangan profesi
3.4. Pedoman atribut HMI
3.5. GPPO dan PKN
4. Hubungan Konstitusi AD/ART dengan pedoman-peoman Organisasi
lainnya.
Metode :
Ceramah, studi kasus, diskusi, seminar, tanya
jawab.
Evaluasi:
Melaksanakan test Objektif/subjektif dan
penugasan.
Referensi:
1.
Hasil-hasil kongres.
2.
Zainal Abidin Ahmad, Piagam Muhammad, Bulan Bintang, t.t.
3.
Prof. DR. Mukhtar Kusumatmadja, SH, LMM dan DR. B. Sidharta, SH, Pengantar
Ilmu Hukum; Suatu pengenalan Pertama berlakunya Ilmu Hukum, Penerbit Alumni,
Bandung, 2000.
4.
Prof. Chainur Arrasjid, SH. Dasar-dasar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta,
2000
5.
UUD 1945 (untuk perbandingan)
6.
Literatur lain yang relevan.
JENJANG:
LATIHAN KADER I
|
MATERI:
MISSION HMI
|
ALOKASI WAKTU:
8 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memahami missi HMI dan hubungannya
dengan status, sifat, asas, tujuan, fungsi dan peran organisasi HMI secara
intergral.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.
Peserta dapat menjelaskan fungsi dan peranannya sebagai mahasiswa
2.
Peserta dapat menjelaskan tafsir tujuan HMI
3.
Peserta dapat menjelaskan hakikat fungsi dan peran HMI
4.
Peserta dapat
menjelaskan hubungan Status, Sifat, Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran HMI secara
integral
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
1.
Makna HMI sebagai Organisasi Mahasiswa
1.1.
Pengertian Mahasiswa
1.2.
Mahasiswa sebagai inti Kekuatan Perubahan
1.3.
Dinamika Gerakan Mahasiswa
2. Hakikat keberadaan HMI
2.1. Makna HMI sebagai
organisasi yang berasaskan Islam
2.2. Makna Independensi HMI
3. Tujuan HMI
3.1. Arti insan akademis,
pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam
3.2. Arti masyarakat adil
dan makmur yang diridhoi Allah SWT
4. Fungsi dan peran HMI
4.1. Pengertian Fungsi HMI
sebagai organisasi kader
4.2. Pengertian peran HMI
sebagai organisasi perjuangan
4.3. Totalitas fungsi dan
peran sebagai perwujudan dari tujuan HMI
5.
Hubungan antara Status, sifat,asas tujuan, fungsi dan peran HMI secara Integral
Metode:
Ceramah, diskusi, tanya
jawab, permainan peran
Evaluasi:
Test Partisipatif, Test
Objektif/subjektif dan penugasan
Referensi:
1.
Ade Komaruddin dan Muchhrijin Fauzi (ed) HMI Menjawab Tantangan Zaman, PT.
Gunung Kelabu, 1992
2.
Asghar Ali Engginar, Islam dan Theologi Pembebasan, Pustaka Pelajar 1999
3.
Ali Syari’ati, Ideologi Kaum Intelektual: Satuan Wawasan Islam, Mizan 1992
4.
M. Rusli Karim, HMI MPO Dalam Pergulatan Politik Indonesia, Mizan, 1997
5.
Moeslim Abdurrahman, Islam Transformatif, Pustaka Firdaus
6.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI
7.
Ramli H.HM Yusuf (ed), Lima Puluh Tahun HMI mengabdi Republik, LASPI, 1997
8.
Dr. Fiktor Imanuel Tanja, HMI sejarah dan Kedudukannya di tengah kedudukan
Muslim Pembaharu Indonesia, Sinar Harapan, 1982
9.
Referensi Lain Yang Relevan.
JENJANG :
LATIHAN KADER I
|
MATERI:
NILAI DASAR PERJUANGAN NDP (HMI) |
ALOKASI WAKTU:
14 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memahami latar belakang perumusan dan
kedudukan NDP serta subtansi materi secara garis besar dalam organisasi.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.
Peserta dapat menjelaskan sejarah perumusan NDP dan kedudukannya da;am
organisasi
2.
Peserta dapat menjelaskan hakikat sebuah kehidupan
3.
Peserta dapat menjelaskan hakikat kebenaran
4.
Peserta dapat menjelaskan hakikat penciptaan alam semesta
5.
Peserta dapat menjelaskan hakikat penciptaan manusia
6.
Peserta dapat menjelaskan hakikat masyarakat
7.
Peserta dapat menjalankan hubungan antara iman, ilmu dan amal.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
1. Sejarah perumusan NDP
dan kedudukan NDP dalam organisasi HMI
1.1
Pengertian NDP
1.2
Sejarah Perumusan dan lahirnya NDP
1.3
NDP sebagai kerangka Global Pemahaman Islam dalam konteks organisasi HMI
1.4
Hubungan antara NDP dan Mision HMI
1.5
Metode pemahaman NDP jelaskan hubungan antara iman, ilmu dan amal
2. Garis besar Materi NDP
2.1
Hakikat Kehidupan
2.1.1
Analisa Kebutuhan Manusia
2.1.2
Mencari kebenaran sebagai kebutuhan dasr manusia
2.1.3
Islam sebagai sumber kebenaran
2.2
Hakikat Kebenaran
2.2.1
Konsep Tauhid La Ila Ha Illallah
2.2.2
Eksistensi dan sifat-sifat Allah
2.2.3
Rukun iman sebagai sebagai upaya mencari kebenaran
2.3
Hakikat Penciptaan Alam Semesta
2.3.1
Eksistensi Alam
2.3.2
Fungsi dan Tujuan Penciptaan Alam
2.4
Hakikat-hakikat penciptaan Manusia
2.4.1
Eksistensi Manusia dan Kedudukannya diantara mahkluk lainnya
2.4.2
Kesetaraan dan kedudukan manusia sebagai khalifah dimuka bumi
2.4.3
Manusia sebagai hamba Allah
2.4.4
Fitrah, kebebasan dan tanggung jawab manusia
2.5
Hakikat Masyarakat
2.5.1
Perlunya menegakan keadilan dalam masyarakat
2.5.2
Hubungan Keadilan dan Kemerdekaan
2.5.3
Hubungan Keadilan dan kemakmuran
2.5.4
Kepemimpinan untuk menegakkan keadilan
2.6
Hakikat Ilmu
2.6.1
Ilmu sebagai jalanmencari kebenaran
2.6.2
Jenis-jenis Ilmu
3
Hubungan antara Iman, Ilmu dan Amal
Metode :
Ceramah, diskusi, tanya jawab
Evaluasi :
Test objektif/subjektif, penugasan dan membuat kuisoner
JENJANG:
LATIHAN KADER I
|
MATERI :
KEPEMIMPINAN DAN
MANAJEMEN ORGANISASI
|
ALOKASI WAKTU:8 JAM |
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memahami
pengertian, dasar-dasar, sifat dan fungsi kepemimpinan, manajemen dan
organisasi.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.
Peserta mampu menjelaskan pengertian, dasar-dasar sifat serta fungsi
kepemimpinan
2.
Peserta mampu menjelaskan pentingnya fungsi kepemimpinan dan manajemen
dalam organisasi
3.
Peserta dapat menjelaskan dan mengapresiasikan kharakteristik kepemimpinan
dalam Islam
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
1.
Pengertian, tujuan dan fungsi kepemimpinan, manajemen dan organisasi
2.
Karakteristik kepemimpinan
2.1.
Sifat-sifat Rasul sebagai etos kepemimpinan
2.2.
Tipe-tipe kepemimpinan
2.3.
Dasar-dasar manajemen
2.4.
Unsur manusia dalam manajemen
2.5.
Model-model manajemen
3.
Organisasi sebagai alat perjuangan
3.1.
Teori-teori organisasi
3.2.
Bentuk-bentuk organisasi
3.3.
Struktur organisasi
4.
Hubungan antara kepemimpinan,
manajemen dan organisasi
Metode :
Ceramah, diskusi, tanya
jawab, studi kasus, simulasi
Evaluasi :
Test Partisipatif, test
objektif/subjektif
Referensi :
1.
Amin Wijaya T, Manajemen Strategik, PT. Gramedia, 1996
2.
Charles J. Keating, Kepemimpinan dalam manajemen, Rajawali Pers, 1995
3.
Dr. Ir. S.B. Lubis & Dr. Martani Hoesaini,Teori Organisasi:Suatu
pendekatan makro, Pusat studi antar Universitas Ilmu-ilmu sosial Universitas
Indonesia, 1987
4.
James. L. Gibson dan Manajemen, Erlangga, 1986
5.
J. salusu, Pengembangan Kaqputusan Strategik, Gramedia, 1986
6.
Mifta Thoha, Kepemimpinan dan manajemen, Rajawali Pers, 1995
7.
Nilai Dasar Perjuangan HMI
8.
Richard M. Streers, Efektifitas Organisasi, (sari manajemen), Erlangga,
1985
9.
Winardi, Kepemimpinan Manajemen, Rineka Cipta, 1990
10.
Dan referensi lain yang relevan.
JENJANG:
LATIHAN KADER II
|
MATERI:
TEORI-TEORI TENTANG PERUBAHAN
SOSIAL
|
ALOKASI WAKTU: 8 JAM |
2.2. Materi Latihan Kader II (Intermediate
Training)
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memahami dan menjelaskan persefektif Islam
tentang perubahan sosial.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta dapat menjelaskan
teori-teori perubahan sosial
Peserta dapat menjelaskan
dan merumuskan konsepsi Islam tentang perubahan sosial.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
1.
Teori-teori perubahan sosial
1.1.
Teori Evolusi
1.2.
Teori Konflik Sosial
1.3.
Teori Struktural-Fungsi
1.4.
Teori Moderniasi
1.5.
Teori Depedensi
1.6.
Teori Sistem Dunia
1.7.
Paradigma People Centered Development
2.
Konsepsi Islam tentang Perubahan Sosial
2.1.
Paradigma Teologi Transformasi
2.2.
Paradigma Ilmu Sosial Profetik
2.3.
Paradigma “Islam Kiri”
Metode :
Ceramah, diskusi,
studi kasus
Evaluasi :
Test
Objektif/Subjektif, penugasan dengan menganalisa kasus sosial
Referensi :
1.
Al-Qur’an dan terjemahannya, Departemen Agama
2.
Anthony Giddens, Jalan Ketiga: Pembaharuan Demokrasi Sosial, PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2000
3.
Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, Pusataka Pelajar, 1999
4.
________,Islam dan Pembebasan, LKIS, 1993
5.
A. Syafi’i Ma’arif, Islam dan Masalah Kenegaraan, LP3ES, 1985
6.
David. C. korten, Menuju Abad ke-21 : Tindakan sukarela dan Agendan Global,
yayasan obor Indonesia dan Pustaka Sinar Harapan, 1993
7.
Doyle Paul Johnson, Teori sosiologi-II, PT Gramedia, 1986
8.
Hasan Hanafi, Ideologi, Agama dan Pembangunan, P3M, 1992
9.
, Kiri Islam, LKIS, 1995
10.
Jalaluddin Rakhmat, Rekayasa Sosial : Reformasi atau Revolusi, Rosda Karya,
1999
11.
________, Islam Alternatif, Mizan, 1987
12.
Maksum (ed), Mencari Ideologi Alternatif: Polemik Agama Pascaideologi
Menjelang Abad 21, Mizan, 1994
13.
Max Wber, Etika Prostestan dan semangat kapitalisme, Pustaka Promethea,
2000
14.
Muhadi sugiono, Kritik Antonio Gramci terhadap Pembangunan Dunia Ketiga,
Pustaka Pelajar, 1999
15.
Moeslim Abdurrahim, Islam Alternatif, Pustaka Firdaus, 1997
16.
Roger Simon, Gagasan politik gramci, Pustaka Pelajar 1999
17.
Suwarno & Alvin Y. So, Perubahan Sosial dan Pembangunan, (Edisi
Revisi), LP3ES, 2000
18.
Robert H. Lauer, Perspektif tentang Perubahan Sosial, Bina Aksara, 1989
19.
Tom Cambell, Tujuh Teori Sosial : Sketsa, Penilaian, Perbandingan,
Kanisius, 1994
20.
Referensi lain yang relevan.
JENJANG:
LATIHAN KADER I
|
MATERI:
PENDALAMAN
MISSION HMI
|
ALOKASI WAKTU:
10 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta mampu memahami,
menganalisa dan menformulasikan prospek dan tantangan Missi HMI secara utuh
dalam dinamika perubahan Sosial.
Tujuan Pernbelajaran Khusus
1.
Peserta dapat menjelaskan dan merumuskan permasalahan HMI secara Internal
dalam menjalankan missi HMI
2.
Peserta dapat mengidentifikasi dan merumuskan prospek dan tantangan HMI di
masa akan datang.
Pokok Bahasan/Sub Pokok
Bahasan
1. Posisi dan Keluasan peran HMI
1.1. Posisi dan Peran HMI
dalam dtMia Kemahasiswaan
1.2. Posisi dan Peran HMI
dalam dunia Kepemudaan
1.3.
Posisi dan Peran HMI dalam dimensi sejarah kehidupan bangsa dan negara
2. Permaslahan‑permasalahan
HMI
2.1.Permasalahan HMI dalam menjalankan fungsinya
2.2.Permasalahan HMI dalam menjalankan perannya
2.3.Permasalahan HMI dalam mengembangkan
missinya
3. Prospek dan tantangan
HMI di masa datang
3.1. Prospek dan tantangan HMI dalam dunia
Kemahasiswaan
3.2.Prospek dan tantangan HMI Dalam dunia
Kepemudaan
3.3.Prospek dan tantangan HMI dalam perubahan
sosial
3.4.Prospek dan tantangan HMI dalam pengembangan
Organisasi
4. Prospek dan
Tantangan HMI dalam dunia Global.
Metode :
Diskusi, tanya jawab, dan simulasi kelompok.
Evaluasi:
Test objektif/Subjektif.
Referensi :
1.
AD/ART HMI serta Pedornan Organsasi
2.
Nilai Dasar Perjuangan HMI
3.
Agus Salim Sitompul<Pemikiran HMI dan Relevansinya Dalam Pernbangunan
Nasional, Bina Ilmu, 1986
4.
Ali Syari'ati, Ideologi Kaum Intelektual: Suatu Wawasan Islam, Mizan, 1992
5.
Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, Pustaka Pelajar, 1999
6.
BJ. Balon, Pergumulan Islam di Indonesia 1945‑1972, Grafika Pers, 1985
7.
Crisbianto Wibisono, Pemuda dalam Dinamika Sejarah Bangsa, Sekretariat
Menpora Ri, 1986
8.
Deliar Noer, Partai Islam di Pentas Nasional, Grafiti Pers, 1984
9.
Fachri Ali dan Bakhtiar Effendi, Merambah Jalan Baru Islam, Mizan 1986
10.
Francois Railon, Politik dan Ideologi Mahasiswa Indonesia, LP3ES 1985
11.
Jalaluddin Rakhmat, Rekayasa Sosial: Reformasi atau Revolusi? Rosdakarya,
1999
12.
M. Dawam Raharjo, Intelektual, Integensia dan prilaku politik Bangsa,
Mizan 1992
13.
Muhammad Kamal Hasan, Modernisasi Indonesia, Lingkaran Studi Indonesia,
1987
14.
Moeslim Abdurrahman, Islam Transformartif, Pustaka Firdaus, 1997
15.
Ridwan Saidi, Mahasiswa dan Lingkaran Politik, Mappusy, Ul 1989
16.
Rusli Karim, HMI MPO Dalam Pergulatan Politik Islam Indonesia, Mizan, 1997
17.
Victor Immanuel Tanja, HMI, dan Kedudukannyaa di Tengah Gerakan Muslim
Pembaharu Indonesia, Sinar Harapan, 1987
18.
Literatur lain yang relevanktif dan penugasan dalam bentuk makalah
kelompok.
JENJANG :
LATIHAN KADER II
|
MATERI :
PENDALAMAN NILAI DASAR
PERJUANGAN (NDP-HMI)
|
ALOKASI WAKTU :
12 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memahami dan mengaplikasikan Nilai Dasar
Perjuangan HMI.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.
Peserta dapat merumuskan esensi ajaran tentang kemasyarakat
2.
Peserta dapat menjelaskan esensi ajaran Islam tentang tugas Khalifahan
3.
Peserta dapat merumuskan esensi ajaran Islam tentang keadilan Sosial dan
Ekonomi
Pokok Bahasan/Sub Pokok
Bahasan
1. Esensi ajaran Islam tentang Khalifah Fil‑Ardh
1.1. Hakekat Fungsi dan Peran manusia di dunia
1.2. Hak dan tanggung jawab manuisa di dunia
2. Esensi ajaran Islam
tentang Kemasyarakatan
2. 1. Islam sebagai ajaran rahmatan Lil 'alamin
2.2.
Dasar‑dasar Islam tentang Kemasyarakatan
3. Esensi ajaran Islam
tentang Keadilan Sosial dan keadilan Ekonomi
3.1. Hakekat keadilan dalam Islam
3.2.Konsep Keadilan Sosial dalam Islam
3.3. Konsep Keadilan Ekonomi
Metode :
Ceramah, Dialog, Studi
Kasus dan Diskusi Kelompok
Evaluasi:
Pemandu memberikan test
Objektif/ Subjektif dan Resume Studi Kasus
Referensi :
1.
Al‑Qur'an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI
2.
Ali Syari'ati, Ideologi Kaum Intelekstual, Suatu Wawasan Islam, Mizan, 1992
3.
Tugas Cendikiawan Muslim, Srigunting, 1995
4.
Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, Pustaka Pelajar, 1999
5.
Islam dan Pembebasan, LKIS, 1993
6.
A. Syafii Ma'arif, Islam dan Masalah Kenegaraan, LP3ES, 1985
7.
Hasan Hanafi, Ideologi, Agama dan Pembangunan, P3M, 1992
8.
Kiri Islam, LKIS, 1995
9.
Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif, Mizan, 1987
10.
Nilai‑nilai Dasar Perjuangan HMI (pokok)
11.
Literatur lain yang relevan.
JENJANG :
LATIHAN KADER II
|
MATERI :
IDEOPOLITOR, STRATEGI DAN
TAKTIK
|
ALOKASI WAKTU :
10 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memiliki wawasan dan mempu menganalisa tentang perkembangan
ideologi dunia, dan penerapan strategi taktik
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.
Peserta mampu memahami dan menganalisis perkembangan Ideologi dunia dan
pengrauhnya terhap perubahan sosial
2.
Peserta dapat menerapkan keterkaitan ideologi dan strategi taktik dalam
menjalankan missi organisasi
Pokok Bahasan/Sub Pokok
Bahasan
1.
Perbandingan Mazhab Ideologi dunia
1.1. Marxixrne
1.2. Liberalisme
1.3. Sosialisme
1 .4.Kapitalisme
1.5. Nasionalisme
1.6.Komunisme
2. Ideologi dan
Perubahan Sosial
2.1. Ideologi dan Sistem
Ekonomi
2.2. Ideologi dan Sitem
Politik
2.3. Ideologi dan Sistem
Sosial
2.4. Ideologi dan Sistern
Budaya
3. Etika Relegius dan Perubahan social
4. Peran stratak
sebagai alat perjuangan organisasi
Metode :
Ceramah, diskusi, dialog dan simulasi
Evaluasi:
Test Subjektif, Test
Objektif, case Study dan Resume
Referensi :
1.
Nilai Dasar Perjuangan HMI
2.
Alija Ali Izetbegovic, Membangun Jalan Tengah, Mizan 1992
3.
Karl Menheim, Ideologi dan Utopin, Kanisius, 1993
4.
Zbigniev Brzezinki, Kegagalan Besar: Muncul dan Runtuhnya Komunisme dalam
abadke‑21, Remajz Rosdakarya, 1990
5.
Murthada Mutthahari, Perspektif al‑Qur'an tentang masyarakat dan Sejarah,
Mizan, 1986
6.
M. Amin Rais, Islam antara kita dan Fakta, Mizan 1986
7.
Jorge Larrain, Konsep Ideologi, LKPSM, 1996
8.
Stanislav Andreski, Max Weber: Kapitalisme Birokrasi dan Agama, Tiara
Wacana, 1989
9.
Hanafi Hasan, Agama, Ideologi dan Pembangunan, P3M, 1991
10.
Roger Garaudy, Mencari Agama Abad 21, Bulan Bintang, 1986
11.
"Agama dan tantangan jaman" (Kumpulan Prisma), LP3ES, 1984
12.
Ali Syari'ati, Kritik Islam atas Marxixme dan Sesat fikir Barat lainnya,
Mizan 1985
13.
Ideologi Kaum Intelektual, Mizan, 1992
14.
Frans Magnis Suseno, Karl Marx, Gramedia, 1998
15.
Tan Malaka, Madilog, Teplok Press, 1999
16.
Fachri Ali, Islam, Ideologi dunia dan Dominasi struktur, Mizan, 1985
17.
Nurkholis Madjid, Islam, Doktrin dan Peradaban, Paramadina, 1995
18.
Anthony Gidden, The Third Way dalam Ketiga Pembaruan Demokrasi), PT.
Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta, 2000
19.
Maksum (ed). Mencari Ideologi Alternatif : Polemik Agama Pascaideologi
Menjelang Abad‑21, Mizan, 1994
20.
Literatur lain yang relevan.
JENJANG :
LATIHAN KADER II
|
MATERI :
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN ORGANISASI
|
ALOKASI WAKTU :
8 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memahami dan
memiliki Kedalaman pengatahuan tentang Kepemimpin dan Manajemen Organisasi
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.
Peserta meiliki kedalaman Pengatahauan dalam kepemimpinan, manajemen dan
organisasi
2.
Pserta dapat merumuskan serta merencanakan langkah‑langkah pelaksanaan
Manajemen Organisasi.
Pokok Bahasan/Sub Pokok
Bahasan
1. Pendalaman KePemimpinan
1.2. Posisi, Fungsi dan Peran Pemimpin dalam
Manajemen
1.2. 1. Pengembangan Kepemimpinan dalam Problem Solving
1.2.2. Aspek Komunikasi Sosial (human relation)
2. Pendalaman Manajemen
2.1. Aspek Perencanaan
2.1.1. Teknik Perumusan Masalah
2.1.2. Analisis SWOT
2.2.Pelaksanaan dan Pengendalian
2.2.1. Teknik‑teknik Pengendalian
2.2.2. Analisis Lingkungan Organsasi
3. Manajemen Strategik
3.1. Aplikasi Strategi dan Taktik dalam
KePemimpinan
3.2. Aplikasi Strategi dan Taktik dalam
Organisasi
Metode :
Ceramah, Diskusi, Studi
Kasus
Evaluasi:
Test Objektif, Subjektif,
Analisis Kasus
Referensi :
1.
Alvin Toffler, Pergeseran Kekuasaan, PT Pantja Simpati, 1992
2.
Kejutan dan Gelombang, PT Pantja Simpati, 1987
3.
Kejutan dan Masa Depan, PT Pantja Simpati, 1987
4.
Alfian, Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia, Gramedia, 1996
5.
Amin Wijaya T. Manajemen Strategik, PT Ramedia, 1996
6.
Cristianto Wibisono, Pemuda dan Dinarnika Sejarah Perjuangan Bangsa,
Menpora, 1986
7.
Charles J. Keating, Kepernimpinan dalam manajemen, Rajawali Pers, 1995
8.
DR.Ir. S.B. Hari Lubis & DR. Martani Hoesaini, Teori Organisasi: Suatu
Pendekatan; Makro), Pusat Studi Antar Universitas 11mu‑ilmu Sosial Universitas
Indonesia, 1987
9.
Jarnes L. Gibson, Organisasi dan manajemen, Erlangga, 1986
10.
Salusu, Pengembangan Keputusan Strategik, Gramedia, 1986
11.
Miftah Thoha, Kepernimpinan dan Manajemen, Rajawali Pers, 1995
12.
Nilai Dasar Perjuangan HMI
13.
Richard M. Streers, Efektifitas Organisasi, (seri manajemen), Erlangga,
1985
14.
Winardi, Kepernimpinan manajemen, Rineka Cipta, 1990
15.
Dan referensi lain yang relevan.
2.3. Materi Latihan Kader‑III
(Advance Training)
Dalam penentuan materi Latihan Kader‑III selain
materi lanjutan, seperti Pendalaman NDP,Pendalaman Missi HMI, Kepernimpinan dan
Manajemen Organisasi serta wawasan Internasional, materi pokok lainnya yang
sangat penting disajikan adalah materi yang mampu memunculkan teori‑teori dan
metodologi pernecaahan masalah‑masalah sosial, ekonomi, politik, hukum dan
budaya yang berkembang di tengah masyarakat. Kekayaan teori dan metodologi,
menjadi titik perhatian utama. Sehingga melalui LK III peserta dapat menemukan,
memahami dan memecahkan problem‑problem sosial, baik ekonomi, politik, hukum
dan budaya. Karenanya penyusunan materi LK‑III sangatterkait pada persoalan
sosial, kebangsaan dan keummtan kekinian. MisaInya, Teori dan Metodelogi
membangun Masyarakat yang demokratis, sangat dibutuhkan. Begitu juga dengan
problem budaya ekonomi dan sosial lainnya.
Oleh karena itu, dalam penentuan materi,
kemampuan dan peran Panitia Pengarah Menjadi sangat penting dalam menemukan
masalah yang menjadi pokok materi serta tujuan dan target capaian materi.
JENJANG :
LATIHAN KADER III
|
MATERI :
PENDALAMAN NILAI DASAR
PERJUANGAN (NDP-HMI)
|
ALOKASI WKTU :
12 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta memiliki kedalaman
wawasan serta aplikasi Nilai Dasar dalam konteks berbangsa, bernegara dan
perubahan sosial.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.
Peserta dapat memahami serta mengaplikasikan Nilai Dasar Perjuangan dalam
konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.
Peserta mampu merumuskan gagasan alternatif tentang problematika hubungan
ajaran Islam dengan perubahan Sosial.
Pokok Bahasan/Sub Pokok
Bahasan
1.
Pandangan Islam tentang kehidupan berbangsa dan bernegara
1.1.Makna Piagarn Jakarta
1.2. Perkembangan
Pernikiran Islam tentang konsep kenegaraan
1.3. Perkembangan
pernikiran Islam tentang konsep Ummah
2.
Islam dan perubahan Sosial
2.1 Perkembangan pernikiran tentang fungsi agama
2.2 Perkembangan pemikiran tentang hubungan agama dan
perubahan sosial
2.3 Perkembangan pemikiran
tentang konsep Islam dan masalah sosial, politik ekonomi dan budaya.
Metode :
Ceramah, Diskusi dan Tutorial
Evaluasi:
Test, Subjektif, Test
Objektif, Case Study dan resume
Referensi :
1.
Nilai Dasar Perjuangan HMI
2.
Tafsir Al‑Qur'an Departemen Agama RI
3.
Dr. Marchel A. boisard, Humanisme Dalam Islam, Bulan Bintang 1982
4.
Dr. Fazlur Rahman, Membuka Membuka Pintu ljtihad, Pustaka Slamn, 1984
5.
Islam Modernis: Tentang Transformasi Intelektual, Pustaka, 1985
6.
Islam, Binarupa Aksara, 1987
7.
Tema‑tema Pokok Al‑Qur'an, Pustaka 1985
8.
Dr. Nurkholis Madjid, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, Mizan, 1987
9.
Islam, Doktrin dan peradaban, Peramadina, 1995
10.
Islam Agama Peradaban, Paramadina, 1995
11.
Islam Agama Kemanusiaan, Peramadina 1997
12.
Masyarakat Relegius, Paramadina, 1995
13.
Masdar F. Mas’udi, Agama Keadilan : Risalah Zakat (pajak) dalam Islam, P3M,
1993
14.
Alvin Toffler, Gelombang, PT. Panjta Simpati, 1989
15.
Kejutan Masa Depan PT. Panjta Simpati, 1989
16.
Pergeseran Kekuasaan, PT. Panjta Simpati, 1992
17.
Ziuddin Sardar, Rekayasa Masa Depan Peradaban Muslim, Mizan, 1986
18.
Taufik Adnan Amal, Islam dan Tantangan Moderenitas: Studi Atas Pemikiran
Hukum Fazlur Rahman, Mizan, 1989
19.
Alija Ali Izetbegozic, membangun jalan tengah, Mizan, 1992
20.
Abdulaziz A. Sachedina, Kepemimpinan dalam Islam Perspektif Syiah, Mizan,
1991
21.
Budhy Munawar Rahman, (ed). kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah,
Paramadina, 1995
22.
Donald Eugene Smith, Agama dan Modernsasi Politik, Rajawali Pers, 1985
23.
Hasan Hanafi, Agama, Odieologi dan Pembangunan, P3M, 1991
24.
M. Dawam Raharjo, Ensiklopedia Al-Qur’an, Paramadina, 1996
25.
Dr. Syafi’i Ma’arif, Islam dan Masalah Kenegaraan, LP3ES, 1995
26.
Dr. Nabil Subdhi Ath-Thawil, Kemiskinan dan Keterbelakangan di
Negara-negara muslim, Mizan, 1982
27.
Dr. Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam Indonesia, Mizan, 1995
28.
Yustiono (dkk-ed), Ruh Islam dalam Budaya Bangsa, yayasan Festifal
Istiqlal, 1993
29.
Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif, Mizan, 1987
30.
Aswab Mahasin, (dkk-ed), Ruh Islam dalam Budaya Bangsa, Yayasan Festifal
Istiqlal, 1996
31.
Literatur lain yang relevan
JENJANG :
LATIHAN KADER III
|
MATERI :
PENDALAMAN MISSION HMI
|
ALOKASI WAKTU :
12 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memahami tentang permasalahan
intern dan ekstern organisasi serta mampu mengembangkan organisasi
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.
Peserta memiliki kemampuan analisis dan mengidentifikasi tentang
permasalahan intern dan ekstern organisasi
2.
peserta mampu mengembangkan pemikiran alternatif tentang problem
pengembangan organisasi HMI
Pokok Bahasan/Sub Pokok
Bahasan
1.
Perkembangan Lingkungan Internasional dan dampaknya bagi HMI
2.
Permasalahan Intern organisasi HMI
2.1.
Permasalahan Perkaderan
2.2.
Permasalahan Kemampuan Organisasi
2.3.
Permasalahan Kepemimpinan
2.4.
Permasalahan Partisipasi dan Pembangunan
Metode :
Ceramah, Diskusi, dan
Tutorial
Evaluasi:
Test Subjektif, Test
Objektif, Case Study dan Resume
Referensi :
1.
Dr. Victor Immanuel Tanja, HMI, sejarah dan kedudukan di tengah Gerakan
Muslim Pembaharu, Sinar Harapan, 1982
2.
Dr. Agus Salim Sitompul, Pemikiran HMI, dan Relevansinya dengan Pembangunan
Nasional, Bina Ilmu, 1986
3.
Dr. Moh. Kamal Hassan, Modernisasi Indonesia, bina Ilmu, 1987
4.
BJ. Bolland, Pergumulan Islam di Indonesia, 1945-1972, Graffiti Pers, 1985
5.
Cristianto Wibisono, Pemuda dan Dinamika Sejarah Perjuangan Bangsa,
Menpora, 1987
6.
AD/ART HMI dan pedoman-pedoman lain
7.
Drs. Ridwan Saidi, Pembangunan Politik, dan Politik Pembangunan, Pustaka,
Panjimas, 1983
8.
--------, Mahasiswa dan lingkaran Politik, MAPPusy, 1988
9.
Awad Bahasoan, Arah Baru Islam: Suara Angkatan Muda, Prisma, No Ekstra,
1984
10.
Dr. Kuntowijoyo, Dinamika Sejarah Umat Islam, Salahuddin Pers, 1985
11.
--------, Paradigma Islam, Mizan, 1991
12.
--------, Identitas Politik Umat Islam Indonesia, Mizan, 1995
13.
Djohan Effendi dan Ismail Natsir, Pergolakan Pemikiran Islam, (Catatan
Harian Ahmad Wahib, LP3ES, 1982
14.
M. AS. Hikam, Demokrasi dan Civil Society, LP3ES, 1997
15.
M. Dawam Raharjo, Intelektual, Intelegensi dan Perilaku Politik Bangsa,
Mizan. 1993
16.
Ramli HM, Yusuf (ed). 50 Tahun HMI mengabdi Republik, LASPI, 1997
17.
Juwono Sudarsono, Politik Ekonomi dan Strategi, Gramedia, 1995
18.
Didin S. Damanhuri, Ekonomi Politik, Agenda abad ke-21, Sinar Harapan, 1996
19.
Masour Fakih, Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial, Pustaka Pelajar,
1996
20.
Alvin Toffler, Pergeseran Kekuasaan, Panjta Simpati, 1992
21.
Jhon Naisbit, Global Paradoks, Bina Rupa Aksara, 1994
22.
Literatur lainnya yang relevan
JENJANG :
LATIHAN KADER III
|
MATERI:
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN ORGANISASI
|
ALOKASI WAKTU :
10 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta dapat memahami aspek teori dan praktek
pengambilan keputusan organisasi dan mengembangkan model-model kepemimpinan.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1.
Peserta dapat menguasai teori pengambilan keputusan dan mampu menerapkan,
baik dalam organisasi profesional maupun organisasi kemasyarakatan
2.
Peserta mampu mengembangakan dan memproyeksikan model-model kepemimpinan
nasional dalam praktek kenegaraan
Pokok Bahasan/Sub pokok Bahasan
1. Teori dan
Praktek Pengambilan Kaputusan
1.1. Pengambilan Keputusan dalam kepemimpinan dan manajemen
organisasi
1.2. Teori-teori pengambilan keputusan
1.3. Praktek nyata dalam organisasi perofesional dan organisasi
sosial kemasyarakatan
1.4. Beberapa hambatan kultural dan struktural
2. Pengembangan
model kepemimpinan bangsa dimasa depan
2.1. Masalah ipoleksusbud dan pengaruhnya
terhdap karakteristik kepemimpinan bangsa
2.2. Pola rekruitmen kepemimpinan bangsa dan
masalahnya
2.3. Tipologi Kepemimpinan bangsa dan masalanya
2.4. Beberapa alternatif Kepemimpinan Nasional
2.5. Kualitas-kualitas yang diperlukan dalam
kepemimpinan Nasional
Metode
:
Ceramah,
Diskusi, Simulasi dan Studi Kasus
Evaluasi
:
Test
Subjektif, Test Objektif, Case Study dan Resume
Referensi
:
1. Prajudi Atmosudirdjo, Pengambilan Keputusan, Ghalia Indonesia,
1987
2. Sondan P. Siagian, Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan,
Gunung Agung, 1988
3. Andrew A. Danajaya, Sistem Nilai Manajer Indonesia, PPM, 1986
4. Marbun (ed), Manajemen dan Kewirausahaan Jepang, PPM,
1986
5. Robert Van Niel, Munculnya elit Modern Indonesia, Pustaka
Jaya, 1983
6. Prisma, “Peralihan Generasi: Siapa Mengganti Siapa? No.
2, 1980
7. Buchari Zainun, Manajemen dan Motivasi, Balai Aksara,
1981
8. KJ. Radford, Analisis Keputusan Manajemen, Erlangga, 1984
9. Max Weber, The Theory Of Social and Economic Organization,
Oxford University Pres, 1947
10. Herbet A. Simon, Perilaku Administrasi, Suatu Studi Tentang
Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Administrasi, Bina Aksara,
1982
11. ----------, The New Science of Management Decision,
Prenticc Hall, 1977
12. Igor H. Insoff, From Strategis Planning to Strategis
Management, Jhon Wiley & Sons, 1976
13. ---------, Strategic Management, Jhon Wiley Sons, 1981
14. Charles J Keating. Kepemimpinan : Teori dan Pengembangannya,
kanisius, 1997
15. Literatur lain yang relevan
JENJANG :
LATIHAN KADER III
|
MATERI:
WAWASAN INTERNASIONAL
|
ALOKASI WAKTU :
10 JAM
|
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memahami dan Menganalisa
permasalahan Internasional.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.
Peserta memiliki kemampuan analisis tentang perkembangan dunia
Internasional.
2.
Peserta memiliki kemampuan analisis dan mengindentfikasi tentang
perkembangan dunia Internasional dan pengarushnuya terhadap pernbangunan
Indonesia.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
1.
Dasar dasar kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia.
1.1. Sejarah diplomasi
moderen Indonesia
1.2.Politik
luar negeri bebas aktif dan lingkungan strategis Konsentrik
1.2.1. lndonesia dan ASEAN,
1.2.2. Indonesia dan GNB.
1.2.3. Indonesia dan Dunia Islam (OKI).
1.2.4. Indonesia dan PBB.
2. Dinamika hubungan ekonomi antar bangsa.
2.1.Kecendrungan integrasi ekonomi intemasional
2.1.1. Liberalisasi perdagangan dan investasi.
2.1.2. Organisasi perdagangan dunia.
2.2.Regionalisasi kerjasama ekonomi
2.2.1. European economic community (MEE).
2.2.2. NAFTA (Nort American Free Trade Area).
2.2.3. AFTA ( Asean Free Trade Area).
2.2.4. APEC (Asean Pasific Economi corporation).
2.2.5. Sub region Economic Growth
2.2.5.1. SIJORI (Singapura,
Johor, Riau).
2.2.5.2. IMT GT (Indonesia,
Malaysia, Thailand Growth Tringle).
2.2.5.3. BINP EAGA (Brunei
Darusalam, Malaysia, Indonesia East Asean Growth Area).
2.2.5.4. AIDA (Australia
Indonesia Deplopment Area).
3. Politik Keamanan
Internasional dan dampaknya bagi HANKAM Indonesia.
3.1.ASEAN Region Forum.
3.2.Amerika Serikat sebagai kekuatan hegemonic
pasca perang dingin.
3.2.1. AS dan dewan Keamanan PBB.
3.2.2. AS dan NATO.
3.2.3. AS dan percaturan Keamanan di Asia
Pasific.
4. Perubahan tata kehidupan global dan dampaknya bagi
perkerribangan bangsa.
4.1. Dampaknya terhadap perkembangan Sosial
ekonomi.
4.2. Dampaknya terhadap perkembangan sosial
Politik.
4.3. Dampaknya terhadap perkembangan sosial
budaya.
5. Isu Isu Strategis hubungan antar bangsa pasca perang
dingin.
5.1.Masalah hutang luar
negeri dan penanaman modal asing dalam pembangunan ekonomi negara negara
berkembang (Selatan).
5.2.Masalah HAM, demokrasi
dan lingkungan hidup dalam pernbangunan
ekonomi negara negara berkembang.
5.3.Fenomena negara
industri baru dalam dinamika hubungan negara maju dan berkembang (Utara
selatan).
Referensi :
1.
Juwono Sudarsono dkk, Perkembangan Studi Hubungan Internasional dan
Tantangan Masa Depan, Dunia Pustaka Jaya, 1996
2.
Theodore A Colombis dan James H Wolfe, Pengantar Hubungan Internasional
:Keadilan dan Power, CV Abidin 1990
3.
Ida Anak Agung, Twenty Year Indonesia Foreign Policy, Paris: Mouton, The
Haque 1973
4.
Paul R Viotti & Mark V Kauppi, International Relation Theory: Realism,
Pluralism, and Globalism, Toronto: Maxwell Macmillan Publisher, 1993
5.
Rj. Barry Jons, Globalization and Interdepedence in The International
Political Economic: Retoric and Reality, London : St martin setuju Press Inc,
1995
6.
Dorodjatun Koentjorojakti dan Keiji Omura (ed), Indonesia Economic in The
Changing World, Tokyo LPEM FE Ul dan Institute Of Developing Economies, 1995
7.
Heru Utomo Kuntjorojakti, Ekonomi Politik Internasional di Asia Fasifik,
Airlangga, 1995
8.
Bernard Hoekman dan Michael Costecki, The Political Economy Of The Word
Trading System – From GATT to WTO, New York, Oxford University Press, 1995
9.
Rahman Zainuddin dkk, Pembangunan Demokratisasi dan Kebangkitan Islam di
Timur Tengah, Center For Middle East Society, 1995
10.
M. Riza Sihbudi, Timur Tengah, Dunia Islam dan Hegemoni Amerika , Pustaka
Hidayat, 1993
11.
Sammuael P. Hutington, Gelombang Demokrasi Ketiga, Graffiti, 1995
12.
Sorten, Menuju Abad XXI , Yayasan Obor, 1993
13.
Jhon Naisbitt, Global Paradoks, Bina Rupa Aksara, 1994
14.
Sidney Jones, Asian Human Rights, Economic Growth and United states Policy,
Dalam "Current History" Vol
1995 No. 605, Dec 1996
15.
David Piarce, Ed.al, Sustainable Development : Economic and Environment in
the third Worl, London Earthscan Publication Ltd
16.
M. Sabar, Politik Bebas Aktif, CV. Masagung, 1997
17.
Peter H Leadeni dkk, Ekonomi Internasional, Erlangga, 1986
18.
Richard J. Barnet dkk, Menjangkau Dunia, LP3ES, 1983
3. Metode Training
Dengan
memahami tentang gambaran kurikulum dan aspek aspek yang perlu dipertimbangkan
di atas, maka metode yang tepat yakni penggabungan antara :
a.
Sistem diskusi, yakni suatu metode pernahaman materi training secara
diskutif (pertukaran pikiran yang bebas) dan kumunikatif.
b.
Sistem ceramah (dialog), yakni suatu metode pemahaman materi melalui tanya
jawab.
c.
Sistem penugasan, yaitu metode pemahaman materi dengan mempergunakan
keterampilan peserta dengan sasaran:
v Mempergunakan kemampuan
kemampuan tertentu,
v Penulisan penulisan,
v Kerja lapangan,
v Bentuk bentuk trial dan
error (Dinamika kelompok)
v Studi kasus
v Simulasi dan lain
sebagainya.
Dalam setiap jenjang dan bentuk training, ketiga
sistem itu tergabung menjadi satu. Penggunaanya disesuaikan dengan tingkat
kernatangan peserta, jenjang atau forum training yang ada. Dalam penerapan
metode training prosentasenya berbeda berbeda secara kuantitatif, untuk itu
prosentase tiap-tiap training dapat digambarkan sebagai berikut:
a.
Semakin matang peserta training, jenjang dan bentuk training, maka sistem
diskusi lebih besar prosentasenya.
b.
Makin kecil kernatangan peserta, jenjang dan bentuk training, maka diskusi
memiliki prosentase yang lebih kecil sebaliknya sistem ceramah dan teknik
diolog semakin lebih besar prosentasenya.
c.
Sistem penugasan dipergunakan pada setiap training hanya saja bentuk
penugasan tersebut harus diselaraskan dengan tingkat kernatangan pesertanya,
jenjang dan bentuk training, dilaksanakan dengan cara sebagai berikut
Ø Training yang diikuti oleh
peserta yang tingkat kematangan berpikirnya relatif lebih tinggi dan jenjang
training yang lebih tinggi maka penugasan lebih ditekankan secara diskriftif
(pembuatan paper ilmiah, paper paper laporan dsb.)
Ø Trainging yang diikuti
peserta yang tingkat kernatangan berpokirnya relatif lebih rendah maka
ketermpilan fisik (gerak, mimik, Aktivitas praktis), sistem ini merupakan
pendekatan metode "trial and error".
Pemilihan dan penentuan metode training
disesuaikan dengan jenjang dan materi materi training yang akan disajikan.
Pendekatan yang digunakan secara filosofis, psikologis, sosiologis, historis
dan sebagainya. Gambaran tentang metode yang digunakan dalam training sesuai
menurut jenjangnya, adalah sebagai berikut :
a.
Latihan Kader I
Ø Penyampaian bersifat
penyadaran, penanaman dan penjelasan.
Ø Teknik : ceramah, tanya
jawab/dialog, penugasan (resume)
Ø Proses belajar mengajar
(PBM/pembelajaran): penceramah menyampaikan materi dan peserta bertanya tentang
hal hal tertentu.
b.
Latihan Kader II
Ø Penyampaian bersifat
analisis, pengembangan dan bersifat praksis.
Ø Teknik: ceramah, dialog
penugasan (membuat makalahtanggapan atau makalah analisissebuah kasus).
Ø Session khusus dalam bentuk
tutorial.
c. Latihan Kader III
Ø Penyajian bersifat analisis
problematik dan altematif.
Ø Teknik: ceramah, dialog,
penugasan membuat makalah banding (peserta membuat alternatif pemecahan secara
konsepsional).
Ø Konsep belajar mengajar
(PBM/pembelajaran) : penceramah bersifat mengakat masalah, kemudian peserta
membahas.
Ø Session khusus dalam bentuk
tutorial
Ø Session khusus dalam bentuk
praktek lapangan
4.
Evaluasi Training
1. Tujuan :
Ø Mengukur tingkat
keberhasilan training
2. Sasaran :
Ø Kognitif
Ø Afektif
Ø Psikomotorik
3. Alat
Evaluasi
Ø Test Objektif
Ø Test Subjektif (esai)
Ø Test Sikap
Ø Test Keterampilan
4. Prosedur Evaluasi :
Ø Pre-Test
Ø Mid-Test (evaluasi proses)
Ø Post-Test
5.
Pembobotan:
• LK – I
:
Kognitif :
30 %
Afektif :
50%
Psikomotorik
: 20%
• LK – I
:
Kognitif :
40%
Afektif :
30%
Psikomotorik
: 30%
• LK – III :
Kognitif :
40%
Afektif :
20%
Psikomotorik
: 40%
No comments:
Post a Comment