TERM OF REFERENCE
KELAS STUDI ke-BUDAYA-an (CULTURAL
STUDIES)
BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA
HMI CABANG SUMEDANG
LATAR
BELAKANG
Fenomena
lifestyle dan derivasinya merupakan topik yang menarik dibahas dalam
studi budaya kekinian. Budaya populer dan televisi semakin dipenuhi dengan lifestyle
yang penuh nuansa komoditif dan materialis. Hal ini tentu saja diikuti dan
dijadikan ikon oleh sebagian besar penikmat acara-acara TV maupun media lainnya.
Gosip, infotaintment, mode (fashion), dan juga MTV music telah
meresap bahkan teresepsi ke alam bawah sadar kehidupan manusia modern saat ini.
Hampir setiap saat masyarakat dari berbagai usia disuguhi berbagai tayangan lifestyle
yang mungkin semua orang bisa menikmatinya. Alhasil terjadi culture lag
(culture shock dan culture invention) yang bermuara pada budaya
pop dan akhirnya terjadi penyingkiran budaya-budaya
lokal.
Lalu
apa itu budaya pop, lifestyle, budaya instan, konsumtif dan everything
about mode (fashion), menjadi
tanda tanya bagi banyak orang yang akhirnya berdampak terhadap kehidupan
masyarakat. Perubahan gaya hidup yang terjadi akibat pengaruh media massa baik
cetak maupun elektronik. Media elektronik, terutama, telah memberikan pengaruh
yag sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Budaya konsumtif, instan dan
”temporal” menawarkan ”racun” yang berasa madu yang berdampak amat besar
terhadap perkembangan sosial, budaya, psikologi bahkan pola pikir anak, anak,
remaja bahkan orang dewasa.
Yang
lebih mengkhwatirkan lagi adalah bila terjadi di kalangan kader HMI yang
notabene kader intelektual. Banyak kader HMI sendiri yang kurang bahkan tidak
mengenal dan memahami fenomena di atas, maka penyadaran individu dan kolektif
haruslah segera dilakukan. Apalagi jika berdampak terhadap pola pikir
konsumtif, material dan kapital. Ini sangat menghawatirkan, tentunya kader/umat
HMI harus bisa membuat dan memformulasikan feomena sekaligus solusi atas
paradigma demikian. Maka penguasaan media dan penguatan opini publik merupakan
salah satu sarana yang perlu diciptakan.
Untuk
itu, kuliah cultural studies akan membedah hal-hal di atas. Mudah-mudahan
dengan adanya kuliah Cultural Studies ini kader HMI mampu dan mau memahami
serta menyebarkan pencerahan-pencerahan bagi ummat ini. Di samping itu mampu meracik
”obat” mujarab bagi perbaikan masyarakat dan lingkungannya demi membangun
peradaban Islam yang maju dan bermartabat.
TUJUAN
1.
Memberikan pemahaman dasar
mengenai budaya pop, fenomena serta dampaknya di masyarakat.
2.
Membangun kesadaran akan
”perang” pemikiran (opini) yang dilakukan media massa.
3.
Mampu memotret fenomena
sosial dan memformulasikan ke dalam solusi atas kebudayaan yag ada.
4.
Mampu mengkomparasikan ide-ide
kebudayaan dan peradaban islam dengan budaya pop (material).
BENTUK
KEGIATAN
Kuliah
ini berbentuk semi kuliah yang diberikan di kelas. Pada praktiknya, diberikan
pemaparan materi terlebih dulu, kemudian diskusi materi dan diskusi permasalahan aktual
(fenomena sosial) yang berkaitan dengan Cultural Studies.
METODE
KULIAH
Diskusi, ceramah,
penugasan, resume, studi kasus dan sebagainya (tambahan dari pemateri) .
MEDIA KULIAH
Whiteboard, spidol, penghapus, atlas/peta dunia,
dll.
PESERTA
Peserta kuliah Cultural
Studies adalah
anggota HMI Cabang Sumedang dan atau mahasiswa umum.
WAKTU
Diadakan setiap pekan
(kalau pematerinya bersedia, jika tidak maka akan dirolling/ditukar dengan
pemateri pengganti) dengan durasi waktu 120 menit (pemaparan materi +
diskusi)
Contact person :
Iwan (085624000185)
Komar (081320243205)
SILABUS DISKUSI
BUDAYA POP
A.
Kurikulum
Pokok Bahasan
|
Jumlah Pertemuan
|
I.
Budaya Dan Kebudayaan: Sebuah Pengantar
|
2 x Pertemuan
|
a.
Pengertian
|
|
b.
Arti Penting
|
|
c.
Berbagai Teori
|
|
d.
Mengenal
tokoh-tokoh
|
|
e.
Dari klasik ke
kontemporer
|
|
|
|
II. Budaya Dan Media
|
1 x Pertemuan
|
a.
Awal Kemunculan
Media
|
|
b.
Peran dan Fungsi
Media
|
|
c.
Hegemoni Media
terhadap Kebudayaan
|
|
|
|
III. Budaya Massa
atau Budaya Pop: Sebuah Pengantar
|
2 x Pertemuan
|
a.
Sebuah Awal
|
|
b.
Budaya Elite dan
budaya massa
|
|
|
|
IV. Budaya media dan
Budaya Citra
|
3 x Pertemuan
|
a.
Agama dan
Komersialisasi
|
|
b.
Citra Perempuan
dalam Media
|
|
c.
Anak-anak dan
Media
|
|
d.
Boom Sinetron,
Film, Kekuasaan, dan Kemewahan
|
|
|
|
V.
Budaya Simbolik dan Gaya Hidup
|
2 x Pertemuan
|
a.
Gaya hidup dan
struktur sosial
|
|
b.
Budaya Konsumen
|
|
c.
Show Kemewahan,
Suatu Simbol Sukses
|
|
d.
Realitas-realitas
Semu Masyarakat Konsumer
|
|
|
|
VI. Penulisan Karya
Ilmiah
|
|
Refleksi atas materi yang
telah didiskusikan
|
|
VII. Bahan Bacaan
|
|
Chaney, David, 1996. lifestyle: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra
Ibrahim, Idi Subandy (ed.), 1997. Lifestyle Ectacy: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia.
Yogyakarta: Jalasutra.
Ibrahim, Idi Subandy, 2004. Dari Nalar Keterasingan Menuju Nalar Pencerahan: Ruang Publik dan
Komunikasi dalam Pandangan Soedjatmoko. Yogyakarta: Jalasutra.
Kleden, Ignas, 2004. Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan: Esai-esai Sastra dan Budaya.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti dan Freedom Institute.
Kristiatmo, Thomas. Redefinisi
Subjek dalam Kebudayaan: Pengantar Memahami Subjektivitas Modern Menurut
Perspektif Slavoj Zizek. Yogyakart: Jalasutra.
Wibowo, Fred, 2007. Kebudayaan
Menggugat: Menuntut Perubahan Atas Sikap, Perilaku, serta Sistem yang Tidak
Berkebudayaan. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher.
|
B.
Silabus dan Deskripsi Isi Pokok Bahasan
I.
Budaya Dan Kebudayaan: Sebuah Pengantar
Dalam bab
ini akan dipelajari hal ihwal budaya dan kebudayaan mulai dari akar kemunculan,
perkembangan, teori-teori dan tokoh-tokoh pencetusnya.
II.
Budaya Dan Media
Perkembangan
budaya pop tidak terlepas dari perkembangan media cetak. Maka mengetahui hal
ihwal kemunculan dan perkembangan media cetak, peran dan fungsi media dalam
kehidupan masyarakat, dan melihat sejauh mana media menghegemoni terhadap
kebudayaan akan menjadi pengantar untuk memahami budaya pop.
III.
Budaya Massa atau Budaya Pop: Sebuah Pengantar
Awal
kemunculan budaya pop sangat terkait dengan masifikasi kebudayaan dalam
masyarakat. Pada awalnya yang memiliki kebudayaan adalah hanya segelintir
masyarakat yang memiliki status sosial yang tinggi, namun seiring dengan
perkembangan media maka kemunculan budaya massa menjadi sesuatu yang tidak
terelakkan. Maka untuk itu perlu untuk dipahami tentang apa itu budaya elite
dan apa itu budaya massa.
IV.
Budaya media dan Budaya Citra
Budaya
media sebetulnya kemudian mendorong kemunculan budaya citra. Maka dalam bab ini
akan dilihat berbagai sisi kehidupan yang terpengaruh dengan media. Seperti
komersialisasi agama, citra perempuan dalam media, anak-anak dan media, dan
boom sinetron, film, kekuasaan, dan kemewahan.
V.
Budaya Simbolik dan Gaya Hidup
Pada bab
ini, kita akan melihat bahwa berbagai pencitraan yang dihembuskan oleh media
telah membentuk kebiasaan masyarakat. Lebih jauh, kebiasaan-kebiasaan tersebut
telah menjadi gaya hidup yang dianut masyarakat. Maka untuk mendalaminya, pada
bab ini akan dijelaskan tentang apa itu gaya hidup, bagaimana sikap masyarakat
akan gaya hidup yang dijalaninya, apa itu budaya konsumen, kemewahan-kemewahan
sebagai simbol dari kesuksesan, dan realitas-realitas semu masyarakat konsumer.
VI.
Penulisan Karya Ilmiah
Untuk
mengukur sejauh mana pemahaman peserta diskusi, maka penulisan karya ilmiah
cukup relevan. Peserta diskusi diajak kembali melakukan kontemplasi pemikiran
akan hal-hal yang sudah dipelajari.
TERM OF REFERENCE
KELAS FILSAFAT (ISLAM)
BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA
HMI CABANG SUMEDANG
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
1.
Mampu memahami kelahiran
filsafat di dunia islam pasca ’kemandegan’ filsafat yunani
2.
Mampu membedakan dan
menjelaskan perbedaan filsafat Barat, Timur dan Filsafat Islam
3.
Mampu memetakan filsafat
islam dan para tokohnya dari berbagai aliran
4.
Mampu menganalisis berbagai
konsep dalam filsafat islam serta kaitannya dengan filsafat yunani dan Barat
pada umumnya
BENTUK
KEGIATAN
Kuliah
ini berbentuk semi kuliah yang diberikan di kelas. Pada praktiknya, diberikan
pemaparan materi terlebih dulu, kemudian diskusi materi dan diskusi permasalahan aktual.
METODE
KULIAH
Diskusi, ceramah,
penugasan, resume, studi kasus dan sebagainya (tambahan dari pemateri) .
MEDIA KULIAH
Whiteboard, spidol, penghapus, atlas/peta dunia,
dll.
PESERTA
Peserta kelas ini adalah anggota HMI Cabang Sumedang
dan atau mahasiswa umum.
WAKTU
Diadakan setiap pekan
(kalau pematerinya bersedia, jika tidak maka akan dirolling/ditukar dengan
pemateri pengganti) dengan durasi waktu 120 menit (pemaparan materi +
diskusi)
Contact person :
Iwan (085624000185)
Komar (081320243205)
SILABUS
FILSAFAT ISLAM
NO.
|
POKOK BAHASAN
|
DESKRIPSI
|
1
|
Filsafat Islam : What
and Why?
|
Ø pengertian dasar filsafat islam
Ø filsafat islam VS filosof muslim
Ø kelahiran filsafat islam
Ø perbenturan filsafat islam dan filsafat yunani
Ø penugasan
|
2
|
Aliran-aliran
Filsafat Islam
|
Mengenal
berbagai aliran filsafat islam
Memetakan
filsafat islam dan para tokohnya
Diskusi
dan penugasan
|
3
|
Peripatetik
|
Ø Pengertian
peripatetik
Ø Konsepsi
dalam peripatetik serta cirinya
Ø Hubungan
peripatetik dengan filsafat yunani (aristotelianisme, hylomorfisme)
Ø Teori emanasi al farabi & ibnu sina
Ø Tokoh-tokoh:
ü Al
Farabi
ü Ibnu
Sina
Penugasan
|
4
|
Gnostik
|
Ø Pengertian
gnostik
Ø Konsep
Gnostik serta cirinya
Ø Tokoh-tokoh
ü Ibnu
Arabi
ü Jalaluddin
Rumi
penugasan
|
5
|
Iluminasionis
|
Ø Pengertian
iluminasionis
Ø Konsep
iluminasionis serta cirinya
ü Burhani
dan irfani
ü Metafisika
cahaya (Konsep simbolisasi cahaya sebagai “tuhan”)
Ø Tokoh-tokoh
ü Suhrawardi
Al Maqtul
Ø Teori emanasi suhrawardi (emanasi
iluminasionis)
Ø Cahaya
ilahi
Ø “Cahaya
(terang)”dan “gelap”
Ø Gradasi
cahaya
penugasan
|
6
|
Eklektik
|
Ø Pengertian
eklektik
Ø Konsep
eklektik serta karakterisriknya
Ø Pengalaman
mistis
Ø Intuisi
Ø Memadukan/sintesis
filsafat dan tasawuf
Ø Tokoh-tokoh
ü Mulla
Sadra
|
7
|
Tema tema pokok filsafat islam
|
Ø
Tuhan
Ø
Alam
Ø
Manusia
|
8
|
Filsafat islam dan
hubungan antar hal
|
Filsfat dan sains
Filsafat dan agama
Filsafat dan tasawuf (mististisme)
|
|
|
|
|
Kesimpulan
|
|
Referensi:
§ Kartanegara, Mulyadi. ___. Gerbang Kearifan
§ Yazdi, Muhammad Tsaqi Mishbah. ___. Buku Daras
Filsafat Islam. Bandung: Mizan.
§ Mulla Shadra : Kearifan Puncak
§ Tiga Mazhab Besar Filsafat Islam
§ Ar
Razi. Tuhan, Kalbu dan Iman.
§ Sina,
Ibnu. ___.Tahafut at tahafut
§ Suhrawardi.___.
Pilar-pilar Cahaya
§ Surawardi.
___. al Hikmah Al Isyroqi (teosofi
cahaya)
§ Sadra, Mulla.___. Al Hikmah Al Muta’aliyah.
§ Reanaisance
Islam
§ Iqbal,
Muhammad. __. Metafisika Persia:
Sumbangan untuk Sejarah Filsafat Islam. Bandung : Mizan
§ Fakhry,
Majid. __. Sejarah Filsafat Islam: Sebuah Peta Kronologis. Bandung :
Mizan
Topik 24 Februari : menyoal Iptek Barat (Iptek : ideologi buatan, Iptek
modern dan postmodern, Dampak iptek Barat, Iptek Islam, dan Islamisasi Iptek)
TERM OF
REFERENCE
KULIAH PEMIKIRAN
MODERN DALAM ISLAM
BIDANG PEMBINAAN
ANGGOTA
HMI CABANG SUMEDANG
Deskripsi
:
Tujuan:
No.
|
Pokok
bahasan
|
Sub
pokok
|
|
Pendahuluan
|
Pengantar pembaruan/modernisasi
Latar belakang modernisasi
Modernisasi
dalam Islam
|
|
Pembaruan
di Mesir
|
Periode
1:
Napoleon
M.
Ali Pasya
At
Tahtawi
Periode
2:
Jamaluddin
Al Afgani
Muhammad
Abduh
Rasyid
Ridho
Murid-murid
Abduh
Periode
3:
Hasan
Al Banna
Sayyid
Kutub
Thaha
Husain
Hasan
Hanafi
|
|
Pembaruan
di Turki
|
Periode
I:
·
Sultan
mahmud II
·
Tanzimat
·
Utsmani
Muda
·
Turki
Muda
Periode
II:
·
Tiga
aliran pembaruan
·
Mustafa
kemal
·
Turki
pasca Kemal
·
Turki
kini
|
|
India
|
Gerakan
mujahidin
Sayyid
Ahmad Khan
Gerakan
Aligarh
Periode II:
Sayyid Amir Ali
Abul Kalam Azad
Maulana Muhamad Ali
S. Abul hasan Ali Madwi
|
|
Pakistan
|
Muh. Iqbal
Muhamad Ali Jinnah
Abul A’la Al Maududi
|
|
Iran
|
Revolusi Islam Iran
Imam Khomaeni
Ali Syariati
Murtada
Muthahari
|
|
Tokoh-tokoh
Pembaharu Eropa
|
Fazlur
Rahman
Ismail
Raji Al faruqi
Sayyed
Hosein Nasr
Mohammed
Arkoun
|
|
Tokoh
Wanita
|
Fatima
Mernisi
Riffat
Hassan
Nawal
El Sadawi
|
|
Tokoh
di Indonesia
|
Muhamad
Natsir
Harun
Nasution
Nurcholis
Madjid
Abdurahman
Wahid
Amin
Rais
|
|
|
|
Referensi:
Ali, Mukti.
___. Alam Pikiran Ilam Modern di India dan Pakistan
Ali, Mukti.___.
Alam Pikiran Ilam Modern di Turki
Hurani,
Albert.___. Pemikiran Liberal di Dunia Arab
Ali, F.,
Efendi, B. ___. Merambah Jalan Baru Islam.
TERM OF REFERENCE
KULIAH BAHASA ARAB
BIDANG
PEMBINAAN ANGGOTA
HMI
CABANG SUMEDANG
LATAR
BELAKANG
Sesungguhnya
Kami menurunkan Al-Quran dengan berbahasa arab, agar kamu memahaminya (Q.S,
Yusuf : 2)
Al-Quran
adalah pedoman umat Islam dalam
mengarungi derasnya arus kehidupan. Umat Islam harus mengembalikan semua
permasalahan-permasalahan yang mereka temui kepada solusi yang ditawarkan
Al-Quran, karena sebagai kitab wahyu A-Quran akan selalu menawarkan jawaban
yang sesuai dengan perkembangan jaman dan pola hidup manusia.
Ironisnya
banyak dari umat Islam, tidak terkecuali kader-kader HMI, yang tidak dapat
memanfaatkan Al-Quran-aset peradaban manusai terbesar- sebagai referensi dari
setiap permasalahan yang mereka temui. Salah satu faktor utama dari keadaan ini
adalah minimnya kemampuan umat Islam terhadap penguasaan bahasa arab sebagai modal awal memahami isi dan kandungan
Al-Quran yang sangat luas itu.
Hal
ini tentu merupakan permasalah terbesar umat Islam, karena Islam adalah agama
yang diturunkan kepada seluruh alam semesta (rahmatan lillalamin),
kepada berbagai suku bangsa dengan bahasa yang berbeda-beda. Memahami Al-Qur’an
kedalam konteks kultural lokal memang bukan merupakan hal yang mudah, terlebih
melakukan transformasi kata dan makna kedalam susunan kultural lokal lainnya
menjadikan distorsi adalah kemutlakan
yang tidak dapat dipungkiri.
Memahami
bahasa arab dengan baik dan sistematis adalah salah satu langkah awal memahami
Islam secara baik dan benar sehingga distorsi kata maupun makna dapat
diminimalisir semaksimal mungkin sehingga Islam betul-betul dapat menjadi
solusi dan obat dari setiap prioblematika umat yang semakin berkembang dan
membutuhkan penyelesaian dengan sesegera mungkin..
Mudah-mudahan
dengan adanya kuliah bahasa arab kader-kader HMI mampu dan mau memahami serta
menyebarkan pencerahan-pencerahan bagi umat ini. Di samping itu mampu
Menawarkan solusi bagi semua permasalahan umat yang sesuai dengan metodologi
syariat yang berlaku.
TUJUAN
1.
Memberikan pemahaman dasar
mengenai bahasa arab.
2.
Membangun kesadaran akan
pentingnya memahami bahasa arab sebagai pisau analisis dalam memahami Al-Quran
dan Al-Hadits.
3.
Mampu berbicara dan
memahami teks-teks bahasa arab.
4.
Mampu memahami Al-Qur’an
dan Al-hadits serta memunculkan solusi bagi permasalahan umat kontemporer
BENTUK
KEGIATAN
Kuliah ini
berbentuk semi kuliah yang diberikan di kelas. Pada praktiknya, diberikan
pemaparan materi terlebih dulu, kemudian diskusi materi
METODE
KULIAH
Diskusi, ceramah,
penugasan, resume, studi kasus dan sebagainya (tambahan dari pemateri) .
MEDIA KULIAH
Whiteboard, spidol, penghapus, atlas/peta
dunia, dll.
PESERTA
Peserta
kuliah SSUI adalah anggota HMI Cabang Sumedang dan atau mahasiswa umum
(opsional).
WAKTU
Diadakan setiap
pekan (kalau pematerinya bersedia, jika tidak maka akan dirolling/ditukar
dengan pemateri pengganti) dengan durasi waktu 120 menit (pemaparan
materi + diskusi)
Contact person :
Komar (081320243205)
Titan (085624279544)
SILABUS
NO.
|
POKOK BAHASAN
|
SUB POKOK BAHASAN
|
KET.
|
|
KULIAH
|
|
|
|
BAGIAN PERTAMA (BASIC)
|
|
|
1
|
PENGANTAR
|
v
Bahasa dan peradaban manusia
v
Pentingnya mempelajari bahasa arab
v
Klasifikasi bahasa arab
v
Alat/pisau
analisis studi Al-Quran dan Al-Hadits
|
|
2
|
KATA
|
v Pengenalan kosa kata
1.
Kata-kata tentang sesutau yang pertama kali terlihat
2.
Kata-kata
tentang dirinya
3.
kata-kata
tentang kehidupan sehari-hari
4.
Kata-kata
tentang keluarganya
5.
kata-kata
tentang masyarakat
6.
Kata-kata
tentang makanan dan minuman
7.
kata-kata
yang berhubungan dengan kuliah
8.
kata-kata
yang berhubungan dengan aktivitas manusia
v Pengertian kata
v Macam-macam kata
1. Pengertian ismun dan contoh-contohnyanya
2. Pengertian Fi’lun dan contoh-contohnya
3. Pengertian harfun dan contoh-contohnyanya
|
|
3
|
KALIMAT
|
v Pengertian kalimat mufidah
v Macam-macam kalimat
1.
Pengertian
kalimat ismiyah dan contoh-contohnyanya
2.
Pengertian
kalimat f’iliyah dan contoh-contohnya
v Perbedaan kalimat ismiyah dan kalimat f’iliyah
|
|
|
BAGIAN KEDUA (INTERMEDIATE)
|
|
|
4
|
ISMUN
|
· Pengertian ismun
· Macam-macam ismun
1.
Pembagian
ismun kedalam mudzakar dan muanats
ü Pengertian ismun mudzakar dan contoh-contohnya
ü Pengertian ismun muanats beserta contoh-contohnya
ü Perbedaan ismun mudzakar dan ismun muanats
2.
Pembagian
ismun kedalam mufrad, mutsana, dan jam’a
ü Pengertian ismun mufrad dan contoh-contohnya
ü Pengertian ismun mutsana dan contoh-contohnya
ü Pengertian ismun jam’a dan contoh-contohnya
§ Pembagian jam’a
kedalam jam’a mudzakar salim, muanats salim, dan mudzakar salim
a.
Pengertian
jam’a mudzakar salim dan contoh-contohnya
b.
Pengertian
jam’a muanats salim dan contoh-contohnya
c.
Pengertian
jam’a taktsir dan contoh-contohnya
· Pembagian ismun berdasarkan m’urab dan mabni
1.
Pengertian
ismun murab dan contoh-contohnya
2.
Pengertian
ismun mabni dan contoh-contohnya
ü Pengenalan
tentang Dhomir muntasil munfasil dan mustatir
ü Pengenalan tentang ismul isyaroh
ü Pengenalan tentang ismul mausul
ü Pengenalan tentang ismul istifham
3. Perbedaan ismun murab dan mabni
· Pembagian ismun berdasarkan nakiroh dan marifah
|
|
5
|
F’ILUN I
|
·
Pengertian fi’lun
·
Pembagian fi’lun berdasarkan waktunya
1.
Pengertian f’ilun madzi dan contoh-contohnya
2.
Pengertian f’ilun mudhori dan contoh-contohnya
3.
Pengertian f’lun amri dan contoh-contohnya
|
|
6
|
HARFUN
|
· Pengertian harfun
· Macam-macam harfun
1.
Pengertian
harfun jar dan contoh-contohnya
2.
Pengertian
harfun nasb dan contoh-contohnya
3.
Penertian
harfun jazm dan contoh-contohnya
|
|
7
|
MUBTADA DAN KHABAR
|
· Pengulangan kembali kalimat ismiyah
· Pengertian mubtada dan contoh-contohnya
· Pengertioan khabar dan contoh-contohnya
· Perbedaan antara mubtada dan khobar
· Karakteristik khobar terhadap mubtada
|
|
8
|
FA’IL, NAIBUL FA’IL
DAN MAF’ULUN BIH (PENGEMBANGAN KALIMAT F’ILIYAH)
|
· Pengulangan kembali tentang kalimat filiyah
· Pengertian f’ail
· Karakteristik f’ail
· Pengertian naibul fa’il
· Perbedaan fa’il dan naibul fa’il
· Pengertian maf’ul bih
· Perbedaan fa’il dengan maf’ul bih
|
|
9
|
INNA WA AKHWATIHA
|
· Pengertian inna waakhwatiha
· Pengenalan hurup-hurup inna wa akhwatiha
· Kaidah inna wakhwatiha dalam kalimat ismiyah
|
|
10
|
KAANA WA AKHWATIHA
|
· Pengertian kaana wa akhwatiha
· Pengenalan hurup-hurup kaana wa akhwatiha
· Kaidah kaana wa akhwatiha
|
|
11
|
AN-N’ATU WA AL-MAN’UTU
DAN MANSUB
|
· Pengertian an-n’atu dan contoh-contohnya
· Pengertian al-man’utu dan contoh-contohnya
· Karakteristik an-n’atu wa al-manutu
· Pengertian al-mansub dan contoh-contohnya
· Kegunaan al-mansub dalam kalimat mufidah
|
|
|
BAGIAN KETIGA (ADVANCE)
|
|
|
12
|
MABNI DAN MUROB
|
· Pengertian mabni dan bagian-bagiannya
· Pengertian murob dan
bagian-bagiannya
· Macam-macam bina
· Macam-macam I’rob
· Perbedaan mabni dan murob
|
|
13
|
KONDISI FI’IL MENJADI MABNI
|
· Kondisi fi’il madhi menjadi mabni
1.
fi’il madhi
mabni terhadap fatah
2.
fi’il madhi
mabni terhadap dhomah
3.
fi’il madhi
mabni terhadap sukun
· Kondisi fi’il mudhori menjadi mabni
1.
fi’il
mudhori mabni terhadap sukun
2.
fi’il
mudhori mabni terhadap fatah
· Kondisi fi’il amri menjadi mabni
1.
fi’il amri
mabni terhadap sukun
2.
fi’il amri
mabni terhadap fatah
3.
fi’il amri
mabni terhadap harfu al-I’lah
|
|
14
|
KONDISI FI’IL MUDHORI MENJADI M’URAB
|
· Pengertian mu’rob
·
Kondisi fi’il mudhori menjadi menjadi m’urob
1.
fi’il
mudhori m’uob terhadap rof’i
2.
fi’il
mudhori m’urob terhadap nashb
3.
fi’il
mudhori m’urob terhadap jazm
|
|
15
|
AL-MAKSUR DAN AL- MANKUSH
|
· Pengertian al-maksur dan contoh-contohnya
· Kaidah-kaidah al-maksur dalam kalimat
· Pengertian al-mankush dan contoh-contohnya
· Kaidah al-mankush dalam kalimat
· Perbedaan al-maksur dan al-mankush
|
|
16
|
AL-ASMA AL-KHAMSAH
|
· Pengertian al-asma al-khamsah
· Kaidah-kaidah al-asma al-khamsah dalam kalimat
|
|
17
|
AN-NIDA
|
· Pengertian An-nida
· Kaidah-kaidah an-nida dalam kalimat
|
|
18
|
AL-ITSTISNA
|
· Pengertian al-itstisna
· Kaidah-kaidah al-itstisna dalam kalimat
|
|
19
|
MUDHOF – MUDHOFUN ILAIH
|
· Pengertian mudhof – mudhofun ilaih
· Kaidah-kaidah mudhof – mudhofun ilaih
|
|
20
|
F’ILUN II (PENGEMBANGAN F’ILUN)
|
·
Pembagian filun berdasarkan hurupnya (asli dan tidak asli)
1.
Pengertian f’ilun mujarod dan contoh-contohnya
2.
Pengertian f’ilun majid dan contoh-contohnya
·
Pembagian f’ilun berdasarkan jumlah hurupnya
1.
Pengertian f’lun tsulatsi dan contoh-contohnya
2.
Pengertian f’ilun ruba’i dan contoh-contohnya
3.
Pengertian f’ilun khumasi dan contoh-contohnya
4.
Pengertian f’ilun sudasi dan contoh-contohnya
·
Pengertian f’ilun berdasarkan majhul dan ghoiru majhul
1.
Pengertian f’ilun majhul dan contoh-contohnya
· Pengertian
· Pengertian f’ilun
ghoiru majhul dan contoh-contohnya
|
|
19
|
AS-SHORFU WA TASHRIF
|
· Pengertian as-shorfu
dan tashrif
1
Pengertian
tashrif al-lughawiyu dan contoh-contohnya
2
Pengertian
tashrif al-istilahiyu dan contoh-contohnya
|
|
20
|
TASHRIF AL-ISTILAHIY
|
· Tasrif al-istilahi untuk fi’il mujarod
1.
Wajn
faala-yaf’alu
2.
Wajn
aa’ala-yaf’ulu
3.
Wajn
fala-yaf’ilu
4.
Wajna fa’ula-yaf’ulu
5.
Wajn fa’ila-
yaf’alu
6.
Wajn
fa’ila-yaf’ilu
· Tasrif al-istilahi untuk fi’il majid
1.
Fiil majid
biharfin wahid
2.
Fi’il majid
biharfaini
3.
Fi’il majid
bitsalasati akhrufin
|
|
21
|
F’ILUN III
|
· Pengertian F’ilun shohih dan mu’tal
1.
Penggunaanya
dalam kalimat
2.
Perbedaan
shohih dan mutal
· Pengertian f’ilun laajim dan mutaadzi
1.
Penggunaanya
dalam kalimat
2.
Perbedaan
laajim dan mutaadzi
|
|
22
|
AF’ALUN AL-LATI TUNSHOBU FILAINI
|
· Pengenalan tentang af’alun al-lati tunshobu f’ilini
· Kaidah-kidahnya dalam
1.
Maf’ul mubtada khobar
2.
Maf’ul bukan
mubtada khobar
|
|
23
|
ISMUN II
|
· Pengertian mashdar, wajn dan contoh-contohnya
1.
Masdar
ghoiru mimi
2.
Masdar mimi
· Pengertian ismun fa’il, wajn dan contoh-contohnya
· Pengaertian ismun maf’ul, wajn dan contoh-contohnya
· Pengertian sifat al-musyabihah, wajn dan contoh-contohnya
· Pengertian ismun jaman, wajn dan contoh-contohnya
· Pengertian ismun makan, wajn dan contoh-cojntohnya
· Pengertian ismun alat, wajn dan contoh-contohnya
|
|
REFERENSI
BUKU :
Musthofa,
Izzudin. Al-Lughoh Al-Arabiyah jilid 1&2
Jarim,
Ali.& Amin, Musthofa. Nahwul Wadhih: fi qowaidul lughoh al-arabiyah
Ismail
Shini, Mahmud. Al-Arabiyah linasyiin
Depag.
Ta’lim Al-arabiyah liljamiat al-islamiyah
Hamid
Al-hamid, Abdullah, Silsilah Talim Al-lughah Al-Arabiyah
SILABUS MATERI KAJIAN
ILMU PEMERINTAHAN
بسم الله الرحمن الرحيم
I.
Latar Belakang
Dari
beberapa teori yang dipakai guna mengkaji jati diri ilmu pemerintahan secara
filosofis dari segi gejala dan peristiwa pemerintahan, maka ontologi (
hakikat apa yang dikaji) dari ilmu pemerintahan secara obyek materi adalah
negara sedangkan obyek formanya adalah hubungan pemerintah dengan publik dalam
kaitan kewenangan dan pelayanan. Secara epistemologi (bagaimana
caranya memperoleh yang dikaji (penegetahuan/ilmu) secara benar) berkaitan
dengan metodologi ilmu pemerintahan dan ciri khas ilmu pemerintahan. Sedangkan secara aksiologi (mengapa dan untuk apa
guna) yang dikaji (pengetahuan/ilmu)
bagi kehidupan manusia.
Bertolak dari pemikiran Bayu Surianingrat yang
mengemukakan disiplin ilmu yang tertua adalah ilmu pemerintahan karena sudah
dipelajari sejak sebelum masehi oleh para filosof. Dewasa ini, ilmu
pemerintahan berjuang keras untuk menjadi ilmu yang mandiri. Maka sangat menarik apabila kita mempelajari
Ilmu Pemerintahan sebagai suatu ilmu yang mandiri, karena secara objek materi
kajian Ilmu pemerintahan sama dengan Ilmu Politik maupun Ilmu Administrasi
Negara yaitu membahas tentang negara. Lantas sebenarnya bagaimana ciri khas
dari Ilmu pemerintahan ini, apa saja yang dipelari dalam Ilmu Pemerintahan dan
berguna untuk apa?.
TUJUAN
1.
Peserta
dapat memahami apa yang dimaksud dengan Ilmu Pemrintahan.
2.
Peserta
dapat memahami hubungan Ilmu Pemerintah dengan ilmu pengetahuan lainnya.
3.
Peserta
dapat memahami ruang lingkup dan ciri khas kajian Ilmu Pemerintahan sehingga
mampu membedakan dengan pengetahuan lainnya khususnya ilmu pengetahuan tentang
negara.
4.
Peserta
memahami kegunaan dari Ilmu Pemerintahan
BENTUK KEGIATAN
Kuliah ini berbentuk kuliah yang diberikan di kelas. Pada
praktiknya, diberikan pemaparan materi terlebih dulu, dilanjutkan dengan
diskusi materi.
METODE KULIAH
Diskusi, ceramah, penugasan, resume, dan sebagainya .
MEDIA
KULIAH
Infocus,
OHP, Whiteboard, spidol, penghapus, makalah/paper, abstraks, dll.
PESERTA
Peserta kelas ini adalah anggota HMI Cabang Sumedang
dan atau mahasiswa umum (opsional).
WAKTU
Diadakan setiap pekan (kalau pematerinya bersedia, jika
tidak maka akan dirolling/ditukar dengan pemateri pengganti) dengan durasi
waktu 120 menit (pemaparan materi + diskusi)
SILABUS Tingkat 1
No
|
Pokok Bahasan
|
Sub Pokok Bahasan
|
Referensi
Buku
|
1
|
Pengantar Ilmu Pemerintahan I
|
·
Ilmu Pemerintahan sebagai disiplin
ilmu
Ø
Pandangan umum Ilmu pengetahuan
Ø
Pendefinisian Ilmu Pemerintahan
·
Posisi Ilmu Pemerintahan dengan ilmu
pengetahuan lainnya.
Ø
Ilmu-ilmu kenegaraan
Ø
Ilmu-ilmu Non kenegaraan
|
§ Drs. H.
Inu Kencana Syafei, M.Si., Pengantar
Ilmu Pemerintahan, PT. Refika Aditama, Bandung, 2001.
|
2
|
Pengantar Ilmu Pemerintahan II
|
·
Konsep negara
·
Konsep kekuasaan
·
Konsep Demokrasi
|
§ Miriam Budiardjo, Dasar-dasar
Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996.
§ Drs. H. Inu Kencana
Syafei, M.Si., Pengantar Ilmu
Pemerintahan, PT. Refika Aditama, Bandung, 2001.
§ Richard M. Ketchum, Demokrasi-sebuah pengantar, Niagara,
Yogyakarta, 2004
|
3
|
Sistem Pemerintahan
|
·
Sistem Pemerintahan Indonesia.
·
Sistem Pemerintahan Lokal
·
Perbandingan sistem pemerintahan
dibeberapa negara.
·
Sistem pemerintahan Islam
|
§ Perbandingan
sistem pemerintahan (lupa)
§ Jimung,
Martin; 2005, politik lokal dan
pemerintahan daerah dalam perspektif Otonomi daerah, Puataka Nusatama,
Yogyakarta.
§ Zalum,
Qadim Zalum; 2002, Sistem Pemerintahan
Islam, Al-izzah, Jakarta Timur
|
4.
|
Birokrasi Pemerintahan
|
·
Teori-teori birokrasi pemerintahan
·
Perkembangan Birokrasi Pemerintahan
·
Birokrasi dan administrsi publik
·
Aspek kelembagaan dalam birokrasi
pemerintahan sipil
|
§ Syafei,
Ini kencana; Birokrasi Pemerintahan
Indonesia, Mandar Maju, Bandung.
§ Thoha,
Miftah Prof. DR. MPA; 2004. Birokrasi
dan politik di Indonesia. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
|
5.
|
Komunikasi Pemerintahan
|
·
Pengertian dan teori-teori komunikasi
pemerintahan.
·
Hakikat dan tujuan Komunikasi
Pemerintahan
·
Model komunikasi pemerintahan
·
Peran komunikasi Pemerintahan
·
Permaslahan dalam komunikasi
pemerintahan
|
§ Hasan,
Erlian, 2005, Komunikasi Pemerintahan, PT Refika.
§ Nimo,
Dan, 2005, KOMUNIKASIPOLITIK; Komunikator, Pesan dan Media, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung. Aditama, Bandung.
|
SILABUS Tingkat II
Silabus tingkat II merupakan silabus lanjutan yang
disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan dari materi-materi pada silabus I
seperti :
- Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan
- Manajemen Kepemimpinana Pemerintahan
- Etika Pemerintahan
- Kebijakan dan Pelayanan Publik
- Sistem Pengawasan Pemerintahan
- Manajemen Konflik Pemerintahan
SILABUS MATERI PILIHAN
Selain materi dari silabus tingkat I dan II peserta juga akan diberi pilihan
materi tambahan dianataranya :
- Manajemen Proyek
- Civil society
- Sistem Perpajakan
SILABUS
ILMU POLITIK
بسم الله الرحمن الرحيم
Politik sering mengandung perdebatan karena keberadaannya
yang controversial. Bagi
praktisi politik ia dipandang sebagai alat kekuasaan, sedangkan bagi
intelektual ia dipandang sebagai cara untuk mengelola Negara dan berinteraksi
politik secara elegan. Baik buruknya politik, ilmu atau bukan ilmu, dan
berbagai perdebatan lainnya malah menjadikan politik semakin menarik dan
menunjukkan signifikansinya keberadaannya. Suatu dimensi lain kemudian
memandang politik sebagai suatu ilmu, yang secara material mencakup kedua aspek
yang sering menjadi perdebatan, dan pada faktanya secara saintifik menaruh
perhatian pada dalil, keabsahan, fakta dan juga hukum-hukum universal.
Sebagai
suatu ilmu, politik tentu saja memiliki konsep, teori maupun metodologi
tersendiri sebagaimana lazimnya ilmu-ilmu yang lain. Berdasarkan hal tersebut,
materi ini disajikan sebagai dasar untuk pengenalan lebih jauh tentang apa dan
bagaimana politik yang sebenarnya. Secara spesifik, dalam pengenalan terhadap
materi ini akan dikaji mengenai teori, konsep maupun analisis yang bersifat
kritis terhadap 5 (lima) unsur pokok politik, yaitu: negara, kekuasaan,
kebijakan, authority of delegation, dan nilai-nilai politik.
Maksud :
1. Memberikan wawasan,
pengetahuan dan pemahaman kepada peserta tentang politik baik sebagai suatu
ilmu, sistem maupun proses kegiatan. Berdasarkan pengetahuan tersebut peserta
diharapkan mampu melihat keterkaitan diantaranya dan memperoleh pemahaman yang
mendalam..
2. Memberikan pemahaman
yang komprehensif kepada peserta agar dapat berpikir kritis, partisipasif dan
responsif terhadap berbagai persoalan perpolitikan yang terjadi di Indonesia.
Tujuan :
1. Mampu berpikir kritis
terhadap persoalan-persoalan politik yang menyangkut aspek-aspek
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.
2. Memiliki kepekaan
sosial terhadap situasi dan kondisi yang dialami masyarakat yang disebabkan
oleh perubahan kebiajakan politik.
3. Keterampilan dalam
mengelola dan menyelesaikan konflik yang dilandasi dengan nilai-nilai
demokratis dan etis.
4. Mampu berpartisipasi
secara aktif dan proaktif terhadap berbagai persoalan yang menyangkut publk
yang disebabkan oleh kebijakan politik.
5. Ikut serta dalam
menciptakan dan mengembangkan kultur demokratis.
Indikator
Keberhasilan :
1. Peserta dapat
menjelaskan arti dan makna politik dalam kehidupan bemasyarakat.
2. Memahami pengaruh
kekuasaan politik pada kelembagaan-kelembagaan politik yang ada.
3. Dapat menjelaskan makna
kewenangan dan legitimasi dalam proses politik di Indonesia.
4. Mampu mengkritisi
kebijakan-kebijakan publik yang diakibatkan oleh pengaruh dan proses politik.
5. Mampu merumuskan proses
penyelesaian konflik secara damai, etis dan demokratis.
6. Mampu merumuskan
nilai-nilai politik yang demokratis dan berkeadaban.
7. Dapat menjelaskan
prinsip-prinsip partisipasi yang lebih bertanggung jawab dalam proses politik.
8. Mampu menganalisis
peluang dan tantangan pembangunan di bidang politik
Pokok
bahasan :
1. Pengertian politik
2. Sejarah perkembangan
ilmu politik
3. Konsep dan teori ilmu
politik
4. Kekuasaan dan pengaruh
politik
5. Kewenangan dan
legitimasi struktur politik
6. Kepemimpinan politik
7. Keputusan politik dan
kebijakan umum
8. Konflik dan proses
politik
9. Perilaku dan
partisipasi politik
10. Pendidikan politik
11. Nilai-nilai politik
12. Analisa politik.
Referensi
:
- Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996
- Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1992
- Affan Gaffar, Politik Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002
- Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia, Sinar Baru, Bandung, 1988
- Ipong S. Azhar, Benarkah DPR Kita Mandul, Biograf Publishing, Yogyakarta, 1997
- Robert A. Dahl, Analisa Politik Modern, Dewaruci Press, Jakarta, 1980
- Inu Kencana Syafe’I, Pengantar Ilmu Politik, Remaja Rosda Karya, bandung, 1998
No comments:
Post a Comment