Sunday, 15 February 2015

KELAS STUDI ke-BUDAYA-an (CULTURAL STUDIES) BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA HMI CABANG SUMEDANG LATAR BELAKANG



TERM OF REFERENCE
KELAS STUDI ke-BUDAYA-an (CULTURAL STUDIES)
BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA
HMI CABANG SUMEDANG
LATAR BELAKANG
Fenomena lifestyle dan derivasinya merupakan topik yang menarik dibahas dalam studi budaya kekinian. Budaya populer dan televisi semakin dipenuhi dengan lifestyle yang penuh nuansa komoditif dan materialis. Hal ini tentu saja diikuti dan dijadikan ikon oleh sebagian besar penikmat acara-acara TV maupun media lainnya. Gosip, infotaintment, mode (fashion), dan juga MTV music telah meresap bahkan teresepsi ke alam bawah sadar kehidupan manusia modern saat ini. Hampir setiap saat masyarakat dari berbagai usia disuguhi berbagai tayangan lifestyle yang mungkin semua orang bisa menikmatinya. Alhasil terjadi culture lag (culture shock dan culture invention) yang bermuara pada budaya pop dan akhirnya  terjadi penyingkiran budaya-budaya lokal.
Lalu apa itu budaya pop, lifestyle, budaya instan, konsumtif dan everything about mode (fashion),  menjadi tanda tanya bagi banyak orang yang akhirnya berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan gaya hidup yang terjadi akibat pengaruh media massa baik cetak maupun elektronik. Media elektronik, terutama, telah memberikan pengaruh yag sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Budaya konsumtif, instan dan ”temporal” menawarkan ”racun” yang berasa madu yang berdampak amat besar terhadap perkembangan sosial, budaya, psikologi bahkan pola pikir anak, anak, remaja bahkan orang dewasa.
Yang lebih mengkhwatirkan lagi adalah bila terjadi di kalangan kader HMI yang notabene kader intelektual. Banyak kader HMI sendiri yang kurang bahkan tidak mengenal dan memahami fenomena di atas, maka penyadaran individu dan kolektif haruslah segera dilakukan. Apalagi jika berdampak terhadap pola pikir konsumtif, material dan kapital. Ini sangat menghawatirkan, tentunya kader/umat HMI harus bisa membuat dan memformulasikan feomena sekaligus solusi atas paradigma demikian. Maka penguasaan media dan penguatan opini publik merupakan salah satu sarana yang perlu diciptakan.
Untuk itu, kuliah cultural studies akan membedah hal-hal di atas. Mudah-mudahan dengan adanya kuliah Cultural Studies ini kader HMI mampu dan mau memahami serta menyebarkan pencerahan-pencerahan bagi ummat ini. Di samping itu mampu meracik ”obat” mujarab bagi perbaikan masyarakat dan lingkungannya demi membangun peradaban Islam yang maju dan bermartabat.

TUJUAN
1.     Memberikan pemahaman dasar mengenai budaya pop, fenomena serta dampaknya di masyarakat.
2.     Membangun kesadaran akan ”perang” pemikiran (opini) yang dilakukan media massa.
3.     Mampu memotret fenomena sosial dan memformulasikan ke dalam solusi atas kebudayaan yag ada.
4.     Mampu mengkomparasikan ide-ide kebudayaan dan peradaban islam dengan budaya pop (material).

BENTUK KEGIATAN
Kuliah ini berbentuk semi kuliah yang diberikan di kelas. Pada praktiknya, diberikan pemaparan materi terlebih dulu, kemudian diskusi  materi dan diskusi permasalahan aktual (fenomena sosial) yang berkaitan dengan Cultural Studies.

METODE KULIAH
Diskusi, ceramah, penugasan, resume, studi kasus dan sebagainya (tambahan dari pemateri) .
MEDIA KULIAH
Whiteboard, spidol, penghapus, atlas/peta dunia, dll.
PESERTA
Peserta kuliah Cultural Studies adalah anggota HMI Cabang Sumedang dan atau mahasiswa umum.
WAKTU
Diadakan setiap pekan (kalau pematerinya bersedia, jika tidak maka akan dirolling/ditukar dengan pemateri pengganti) dengan durasi waktu 120 menit (pemaparan materi + diskusi)
Contact person :
Iwan (085624000185)
Komar (081320243205)

SILABUS DISKUSI BUDAYA POP
A.  Kurikulum
Pokok Bahasan
Jumlah Pertemuan
I.       Budaya Dan Kebudayaan: Sebuah Pengantar
2 x Pertemuan
a.     Pengertian
b.     Arti Penting
c.      Berbagai Teori
d.     Mengenal tokoh-tokoh
e.     Dari klasik ke kontemporer


II.      Budaya Dan Media
1 x Pertemuan
a.     Awal Kemunculan Media
b.     Peran dan Fungsi Media
c.      Hegemoni Media terhadap Kebudayaan


III.     Budaya Massa atau Budaya Pop: Sebuah Pengantar
2 x Pertemuan
a.     Sebuah Awal
b.     Budaya Elite dan budaya massa


IV.     Budaya media dan Budaya Citra
3 x Pertemuan
a.     Agama dan Komersialisasi
b.     Citra Perempuan dalam Media
c.      Anak-anak dan Media
d.     Boom Sinetron, Film,  Kekuasaan, dan Kemewahan


V.      Budaya Simbolik dan Gaya Hidup
2 x Pertemuan
a.     Gaya hidup dan struktur sosial
b.     Budaya Konsumen
c.     Show Kemewahan, Suatu Simbol Sukses
d.     Realitas-realitas Semu Masyarakat Konsumer


VI.     Penulisan Karya Ilmiah

Refleksi atas materi yang telah didiskusikan

VII.    Bahan Bacaan

Chaney, David, 1996. lifestyle: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra
Ibrahim, Idi Subandy (ed.), 1997. Lifestyle Ectacy: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra.
Ibrahim, Idi Subandy, 2004. Dari Nalar Keterasingan Menuju Nalar Pencerahan: Ruang Publik dan Komunikasi dalam Pandangan Soedjatmoko. Yogyakarta: Jalasutra.
Kleden, Ignas, 2004. Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan: Esai-esai Sastra dan Budaya. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti dan Freedom Institute.
Kristiatmo, Thomas. Redefinisi Subjek dalam Kebudayaan: Pengantar Memahami Subjektivitas Modern Menurut Perspektif Slavoj Zizek. Yogyakart: Jalasutra.
Wibowo, Fred, 2007. Kebudayaan Menggugat: Menuntut Perubahan Atas Sikap, Perilaku, serta Sistem yang Tidak Berkebudayaan. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.


B.   Silabus dan Deskripsi Isi Pokok Bahasan
I.    Budaya Dan Kebudayaan: Sebuah Pengantar
Dalam bab ini akan dipelajari hal ihwal budaya dan kebudayaan mulai dari akar kemunculan, perkembangan, teori-teori dan tokoh-tokoh pencetusnya.


II.   Budaya Dan Media
Perkembangan budaya pop tidak terlepas dari perkembangan media cetak. Maka mengetahui hal ihwal kemunculan dan perkembangan media cetak, peran dan fungsi media dalam kehidupan masyarakat, dan melihat sejauh mana media menghegemoni terhadap kebudayaan akan menjadi pengantar untuk memahami budaya pop.

III. Budaya Massa atau Budaya Pop: Sebuah Pengantar
Awal kemunculan budaya pop sangat terkait dengan masifikasi kebudayaan dalam masyarakat. Pada awalnya yang memiliki kebudayaan adalah hanya segelintir masyarakat yang memiliki status sosial yang tinggi, namun seiring dengan perkembangan media maka kemunculan budaya massa menjadi sesuatu yang tidak terelakkan. Maka untuk itu perlu untuk dipahami tentang apa itu budaya elite dan apa itu budaya massa.

IV. Budaya media dan Budaya Citra
Budaya media sebetulnya kemudian mendorong kemunculan budaya citra. Maka dalam bab ini akan dilihat berbagai sisi kehidupan yang terpengaruh dengan media. Seperti komersialisasi agama, citra perempuan dalam media, anak-anak dan media, dan boom sinetron, film, kekuasaan, dan kemewahan.

V.   Budaya Simbolik dan Gaya Hidup
Pada bab ini, kita akan melihat bahwa berbagai pencitraan yang dihembuskan oleh media telah membentuk kebiasaan masyarakat. Lebih jauh, kebiasaan-kebiasaan tersebut telah menjadi gaya hidup yang dianut masyarakat. Maka untuk mendalaminya, pada bab ini akan dijelaskan tentang apa itu gaya hidup, bagaimana sikap masyarakat akan gaya hidup yang dijalaninya, apa itu budaya konsumen, kemewahan-kemewahan sebagai simbol dari kesuksesan, dan realitas-realitas semu masyarakat konsumer.

VI. Penulisan Karya Ilmiah
Untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta diskusi, maka penulisan karya ilmiah cukup relevan. Peserta diskusi diajak kembali melakukan kontemplasi pemikiran akan hal-hal yang sudah dipelajari.


TERM OF REFERENCE
KELAS FILSAFAT (ISLAM)
BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA
HMI CABANG SUMEDANG

LATAR BELAKANG

TUJUAN
1.     Mampu memahami kelahiran filsafat di dunia islam pasca ’kemandegan’ filsafat yunani
2.     Mampu membedakan dan menjelaskan perbedaan filsafat Barat, Timur dan Filsafat Islam
3.     Mampu memetakan filsafat islam dan para tokohnya dari berbagai aliran
4.     Mampu menganalisis berbagai konsep dalam filsafat islam serta kaitannya dengan filsafat yunani dan Barat pada umumnya

BENTUK KEGIATAN
Kuliah ini berbentuk semi kuliah yang diberikan di kelas. Pada praktiknya, diberikan pemaparan materi terlebih dulu, kemudian diskusi  materi dan diskusi permasalahan aktual.

METODE KULIAH
Diskusi, ceramah, penugasan, resume, studi kasus dan sebagainya (tambahan dari pemateri) .
MEDIA KULIAH
Whiteboard, spidol, penghapus, atlas/peta dunia, dll.
PESERTA
Peserta kelas ini adalah anggota HMI Cabang Sumedang dan atau mahasiswa umum.
WAKTU
Diadakan setiap pekan (kalau pematerinya bersedia, jika tidak maka akan dirolling/ditukar dengan pemateri pengganti) dengan durasi waktu 120 menit (pemaparan materi + diskusi)
Contact person :
Iwan (085624000185)
Komar (081320243205)

SILABUS FILSAFAT ISLAM

NO.
POKOK BAHASAN
DESKRIPSI
1
Filsafat Islam : What and Why?
Ø pengertian dasar filsafat islam
Ø filsafat islam VS filosof muslim
Ø kelahiran filsafat islam
Ø perbenturan filsafat islam dan filsafat yunani
Ø penugasan
2
Aliran-aliran Filsafat Islam

Mengenal berbagai aliran filsafat islam
Memetakan filsafat islam dan para tokohnya
Diskusi dan penugasan
3
Peripatetik

Ø Pengertian peripatetik
Ø Konsepsi dalam peripatetik serta cirinya
Ø Hubungan peripatetik dengan filsafat yunani (aristotelianisme, hylomorfisme)
Ø Teori emanasi al farabi & ibnu sina
Ø Tokoh-tokoh:
ü Al Farabi
ü Ibnu Sina
Penugasan
4
Gnostik


Ø Pengertian gnostik
Ø Konsep Gnostik serta cirinya
Ø Tokoh-tokoh
ü  Ibnu Arabi
ü  Jalaluddin Rumi
penugasan
5
Iluminasionis

Ø Pengertian iluminasionis
Ø Konsep iluminasionis serta cirinya
ü  Burhani dan irfani
ü  Metafisika cahaya (Konsep simbolisasi cahaya sebagai “tuhan”)
Ø Tokoh-tokoh
ü  Suhrawardi Al Maqtul
Ø  Teori emanasi suhrawardi (emanasi iluminasionis)
Ø  Cahaya ilahi
Ø  “Cahaya (terang)”dan “gelap”
Ø  Gradasi cahaya
penugasan
6
Eklektik

Ø Pengertian eklektik
Ø Konsep eklektik serta karakterisriknya
Ø Pengalaman mistis
Ø Intuisi
Ø Memadukan/sintesis filsafat dan tasawuf
Ø Tokoh-tokoh
ü  Mulla Sadra

7
Tema tema pokok filsafat islam
Ø  Tuhan
Ø  Alam
Ø  Manusia
8
Filsafat islam dan hubungan antar hal
Filsfat dan sains
Filsafat dan agama
Filsafat dan tasawuf (mististisme)




Kesimpulan

Referensi:
§  Kartanegara, Mulyadi. ___. Gerbang Kearifan
§  Yazdi, Muhammad Tsaqi Mishbah. ___. Buku Daras Filsafat Islam. Bandung: Mizan.
§  Mulla Shadra : Kearifan Puncak
§  Tiga Mazhab Besar Filsafat Islam
§  Ar Razi. Tuhan, Kalbu dan Iman.
§  Sina, Ibnu. ___.Tahafut at tahafut
§  Suhrawardi.___. Pilar-pilar Cahaya
§  Surawardi. ___.  al Hikmah Al Isyroqi (teosofi cahaya)
§  Sadra, Mulla.___. Al Hikmah Al Muta’aliyah.
§  Reanaisance Islam
§  Iqbal, Muhammad.  __. Metafisika Persia: Sumbangan untuk Sejarah Filsafat Islam. Bandung : Mizan
§  Fakhry, Majid. __. Sejarah Filsafat Islam: Sebuah Peta Kronologis. Bandung : Mizan

Topik 24 Februari : menyoal Iptek Barat (Iptek : ideologi buatan, Iptek modern dan postmodern, Dampak iptek Barat, Iptek Islam, dan Islamisasi Iptek)



TERM OF REFERENCE
KULIAH PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM
BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA
HMI CABANG SUMEDANG

Deskripsi :

Tujuan:

No.
Pokok bahasan
Sub pokok

Pendahuluan
Pengantar pembaruan/modernisasi
Latar belakang modernisasi
Modernisasi dalam Islam

Pembaruan di Mesir
Periode 1:
Napoleon
M. Ali Pasya
At Tahtawi
Periode 2:
Jamaluddin Al Afgani
Muhammad Abduh
Rasyid Ridho
Murid-murid Abduh
Periode 3:
Hasan Al Banna
Sayyid Kutub
Thaha Husain
Hasan Hanafi

Pembaruan di Turki
Periode I:
·      Sultan mahmud II
·      Tanzimat
·      Utsmani Muda
·      Turki Muda
Periode II:
·    Tiga aliran pembaruan
·    Mustafa kemal
·    Turki pasca Kemal
·    Turki kini

India
Gerakan mujahidin
Sayyid Ahmad Khan
Gerakan Aligarh
Periode II:
Sayyid Amir Ali
Abul Kalam Azad
Maulana Muhamad Ali
S. Abul hasan Ali Madwi

Pakistan
Muh. Iqbal
Muhamad Ali Jinnah
Abul A’la Al Maududi

Iran
Revolusi Islam Iran
Imam Khomaeni
Ali Syariati
Murtada Muthahari

Tokoh-tokoh Pembaharu Eropa
Fazlur Rahman
Ismail Raji Al faruqi
Sayyed Hosein Nasr
Mohammed Arkoun

Tokoh Wanita
Fatima Mernisi
Riffat Hassan
Nawal El Sadawi

Tokoh di Indonesia
Muhamad Natsir
Harun Nasution
Nurcholis Madjid
Abdurahman Wahid
Amin Rais




Referensi:
Ali, Mukti. ___. Alam Pikiran Ilam Modern di India dan Pakistan
Ali, Mukti.___. Alam Pikiran Ilam Modern di Turki
Hurani, Albert.___. Pemikiran Liberal di Dunia Arab
Ali, F., Efendi, B. ___. Merambah Jalan Baru Islam.

TERM OF REFERENCE
KULIAH BAHASA ARAB
BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA
HMI CABANG SUMEDANG

LATAR BELAKANG

                Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran dengan berbahasa arab, agar kamu memahaminya (Q.S, Yusuf : 2)

Al-Quran adalah  pedoman umat Islam dalam mengarungi derasnya arus kehidupan. Umat Islam harus mengembalikan semua permasalahan-permasalahan yang mereka temui kepada solusi yang ditawarkan Al-Quran, karena sebagai kitab wahyu A-Quran akan selalu menawarkan jawaban yang sesuai dengan perkembangan jaman dan pola hidup manusia.
Ironisnya banyak dari umat Islam, tidak terkecuali kader-kader HMI, yang tidak dapat memanfaatkan Al-Quran-aset peradaban manusai terbesar- sebagai referensi dari setiap permasalahan yang mereka temui. Salah satu faktor utama dari keadaan ini adalah minimnya kemampuan umat Islam terhadap penguasaan bahasa arab  sebagai modal awal memahami isi dan kandungan Al-Quran yang sangat luas itu.
Hal ini tentu merupakan permasalah terbesar umat Islam, karena Islam adalah agama yang diturunkan kepada seluruh alam semesta (rahmatan lillalamin), kepada berbagai suku bangsa dengan bahasa yang berbeda-beda. Memahami Al-Qur’an kedalam konteks kultural lokal memang bukan merupakan hal yang mudah, terlebih melakukan transformasi kata dan makna kedalam susunan kultural lokal lainnya menjadikan distorsi adalah  kemutlakan yang tidak dapat dipungkiri.
Memahami bahasa arab dengan baik dan sistematis adalah salah satu langkah awal memahami Islam secara baik dan benar sehingga distorsi kata maupun makna dapat diminimalisir semaksimal mungkin sehingga Islam betul-betul dapat menjadi solusi dan obat dari setiap prioblematika umat yang semakin berkembang dan membutuhkan penyelesaian dengan sesegera mungkin..           
Mudah-mudahan dengan adanya kuliah bahasa arab kader-kader HMI mampu dan mau memahami serta menyebarkan pencerahan-pencerahan bagi umat ini. Di samping itu mampu Menawarkan solusi bagi semua permasalahan umat yang sesuai dengan metodologi syariat yang berlaku.

TUJUAN
1.        Memberikan pemahaman dasar mengenai bahasa arab.
2.        Membangun kesadaran akan pentingnya memahami bahasa arab sebagai pisau analisis dalam memahami Al-Quran dan Al-Hadits.
3.        Mampu berbicara dan memahami teks-teks bahasa arab.
4.        Mampu memahami Al-Qur’an dan Al-hadits serta memunculkan solusi bagi permasalahan umat kontemporer

BENTUK KEGIATAN
Kuliah ini berbentuk semi kuliah yang diberikan di kelas. Pada praktiknya, diberikan pemaparan materi terlebih dulu, kemudian diskusi  materi

METODE KULIAH
Diskusi, ceramah, penugasan, resume, studi kasus dan sebagainya (tambahan dari pemateri) .

MEDIA KULIAH
Whiteboard, spidol, penghapus, atlas/peta dunia, dll.
PESERTA
Peserta kuliah SSUI adalah anggota HMI Cabang Sumedang dan atau mahasiswa umum (opsional).

WAKTU
Diadakan setiap pekan (kalau pematerinya bersedia, jika tidak maka akan dirolling/ditukar dengan pemateri pengganti) dengan durasi waktu 120 menit (pemaparan materi + diskusi)

Contact person :
Komar (081320243205)
Titan (085624279544)

SILABUS
NO.
POKOK BAHASAN
SUB POKOK BAHASAN
KET.

KULIAH


BAGIAN PERTAMA (BASIC)

1
PENGANTAR 
v Bahasa dan peradaban manusia
v Pentingnya mempelajari bahasa arab
v Klasifikasi bahasa arab
v  Alat/pisau analisis studi Al-Quran dan Al-Hadits

2
KATA

v Pengenalan kosa kata 
1.        Kata-kata tentang sesutau yang pertama kali terlihat
2.        Kata-kata tentang dirinya
3.        kata-kata tentang kehidupan sehari-hari
4.        Kata-kata tentang keluarganya
5.        kata-kata tentang masyarakat
6.        Kata-kata tentang makanan dan minuman
7.        kata-kata yang berhubungan dengan kuliah
8.        kata-kata yang berhubungan dengan aktivitas manusia 
v Pengertian kata
v  Macam-macam kata
1.  Pengertian ismun dan contoh-contohnyanya
2.  Pengertian Fi’lun dan contoh-contohnya
3.  Pengertian harfun dan contoh-contohnyanya

3
KALIMAT

v Pengertian kalimat mufidah
v Macam-macam kalimat
1.        Pengertian kalimat ismiyah dan contoh-contohnyanya
2.        Pengertian kalimat f’iliyah dan contoh-contohnya
v Perbedaan kalimat ismiyah dan kalimat f’iliyah


BAGIAN KEDUA (INTERMEDIATE)

4
ISMUN

·      Pengertian ismun
·      Macam-macam ismun
1.        Pembagian ismun kedalam mudzakar dan muanats
ü  Pengertian ismun mudzakar dan contoh-contohnya
ü  Pengertian ismun muanats beserta contoh-contohnya
ü  Perbedaan ismun mudzakar dan ismun muanats
2.        Pembagian ismun kedalam mufrad, mutsana, dan jam’a
ü  Pengertian ismun mufrad dan contoh-contohnya
ü  Pengertian ismun mutsana dan contoh-contohnya
ü  Pengertian ismun jam’a dan contoh-contohnya
§  Pembagian jam’a kedalam jam’a mudzakar salim, muanats salim, dan mudzakar salim
a.        Pengertian jam’a mudzakar salim dan contoh-contohnya
b.        Pengertian jam’a muanats salim dan contoh-contohnya
c.        Pengertian jam’a taktsir dan contoh-contohnya
·      Pembagian ismun berdasarkan m’urab dan mabni
1.        Pengertian ismun murab dan contoh-contohnya
2.        Pengertian ismun mabni dan contoh-contohnya
ü  Pengenalan tentang Dhomir muntasil munfasil dan mustatir
ü       Pengenalan tentang ismul isyaroh
ü       Pengenalan tentang ismul mausul
ü       Pengenalan tentang ismul istifham
3.    Perbedaan ismun murab dan mabni
·      Pembagian ismun berdasarkan nakiroh dan marifah

5
F’ILUN I
·      Pengertian fi’lun
·      Pembagian fi’lun berdasarkan waktunya
1.        Pengertian f’ilun madzi dan contoh-contohnya
2.        Pengertian f’ilun mudhori dan contoh-contohnya
3.        Pengertian f’lun amri dan contoh-contohnya


6
HARFUN

·      Pengertian harfun
·      Macam-macam harfun
1.        Pengertian harfun jar dan contoh-contohnya
2.        Pengertian harfun nasb dan contoh-contohnya
3.        Penertian harfun jazm dan contoh-contohnya

7
MUBTADA DAN KHABAR

·      Pengulangan kembali kalimat ismiyah
·      Pengertian mubtada dan contoh-contohnya
·      Pengertioan khabar dan contoh-contohnya
·      Perbedaan antara mubtada dan khobar
·      Karakteristik khobar terhadap mubtada

8
FA’IL, NAIBUL FA’IL DAN MAF’ULUN BIH (PENGEMBANGAN KALIMAT F’ILIYAH)

·      Pengulangan kembali tentang kalimat filiyah
·      Pengertian f’ail
·      Karakteristik f’ail
·      Pengertian naibul fa’il
·      Perbedaan fa’il dan naibul fa’il
·      Pengertian maf’ul bih
·      Perbedaan fa’il dengan maf’ul bih

9
INNA WA AKHWATIHA

·      Pengertian inna waakhwatiha
·      Pengenalan hurup-hurup inna wa akhwatiha
·      Kaidah inna wakhwatiha dalam kalimat ismiyah

10
KAANA WA AKHWATIHA

·      Pengertian kaana wa akhwatiha
·      Pengenalan hurup-hurup kaana wa akhwatiha
·      Kaidah kaana wa akhwatiha

11
AN-N’ATU WA AL-MAN’UTU
DAN MANSUB
·      Pengertian an-n’atu dan contoh-contohnya
·      Pengertian al-man’utu dan contoh-contohnya
·      Karakteristik an-n’atu wa al-manutu
·      Pengertian al-mansub dan contoh-contohnya
·      Kegunaan al-mansub dalam kalimat mufidah


BAGIAN KETIGA (ADVANCE)

12
MABNI DAN MUROB
·      Pengertian mabni dan bagian-bagiannya
·      Pengertian  murob dan bagian-bagiannya
·      Macam-macam bina
·      Macam-macam I’rob
·      Perbedaan mabni dan murob

13
KONDISI FI’IL  MENJADI MABNI

·      Kondisi fi’il madhi menjadi mabni
1.        fi’il madhi mabni terhadap fatah
2.        fi’il madhi mabni terhadap dhomah
3.        fi’il madhi mabni terhadap sukun
·      Kondisi fi’il mudhori menjadi mabni
1.        fi’il mudhori mabni terhadap sukun
2.        fi’il mudhori mabni terhadap fatah
·      Kondisi fi’il amri menjadi mabni
1.        fi’il amri mabni terhadap sukun
2.        fi’il amri mabni terhadap fatah
3.        fi’il amri mabni terhadap harfu al-I’lah


14
KONDISI FI’IL MUDHORI MENJADI M’URAB
·      Pengertian mu’rob
·      Kondisi fi’il mudhori menjadi menjadi m’urob
1.        fi’il mudhori m’uob terhadap rof’i
2.        fi’il mudhori m’urob terhadap nashb
3.        fi’il mudhori m’urob terhadap jazm


15
AL-MAKSUR DAN AL- MANKUSH
·      Pengertian al-maksur dan contoh-contohnya
·      Kaidah-kaidah al-maksur dalam kalimat
·      Pengertian al-mankush dan contoh-contohnya
·      Kaidah al-mankush dalam kalimat
·      Perbedaan al-maksur dan al-mankush

16
AL-ASMA AL-KHAMSAH
·      Pengertian al-asma al-khamsah
·      Kaidah-kaidah al-asma al-khamsah dalam kalimat

17
AN-NIDA
·      Pengertian An-nida
·      Kaidah-kaidah an-nida dalam kalimat

18
AL-ITSTISNA
·      Pengertian al-itstisna
·      Kaidah-kaidah al-itstisna dalam kalimat

19
MUDHOF – MUDHOFUN ILAIH
·      Pengertian mudhof – mudhofun ilaih
·      Kaidah-kaidah mudhof – mudhofun ilaih

20
F’ILUN II  (PENGEMBANGAN F’ILUN)
·      Pembagian filun berdasarkan  hurupnya (asli dan tidak asli)
1.        Pengertian f’ilun mujarod dan contoh-contohnya
2.        Pengertian f’ilun majid dan contoh-contohnya
·      Pembagian f’ilun berdasarkan jumlah hurupnya
1.        Pengertian f’lun tsulatsi dan contoh-contohnya
2.        Pengertian f’ilun ruba’i dan contoh-contohnya
3.        Pengertian f’ilun khumasi dan contoh-contohnya
4.        Pengertian f’ilun sudasi dan contoh-contohnya
·      Pengertian f’ilun berdasarkan majhul dan ghoiru majhul
1.        Pengertian f’ilun majhul dan contoh-contohnya
·      Pengertian
·      Pengertian f’ilun ghoiru majhul dan contoh-contohnya

19
AS-SHORFU WA TASHRIF
·      Pengertian as-shorfu  dan tashrif
1         Pengertian tashrif al-lughawiyu dan contoh-contohnya
2         Pengertian tashrif al-istilahiyu dan contoh-contohnya

20
TASHRIF AL-ISTILAHIY
·      Tasrif al-istilahi untuk fi’il mujarod
1.                                         Wajn faala-yaf’alu
2.                                         Wajn aa’ala-yaf’ulu
3.                                         Wajn fala-yaf’ilu
4.                                         Wajna fa’ula-yaf’ulu
5.                                         Wajn fa’ila- yaf’alu
6.                                         Wajn fa’ila-yaf’ilu
·      Tasrif al-istilahi untuk fi’il majid
1.                                         Fiil majid biharfin wahid
2.                                         Fi’il majid biharfaini
3.                                         Fi’il majid bitsalasati akhrufin

21
F’ILUN III

·      Pengertian F’ilun shohih dan mu’tal
1.        Penggunaanya dalam kalimat
2.        Perbedaan shohih dan mutal
·      Pengertian f’ilun laajim dan mutaadzi
1.        Penggunaanya dalam kalimat
2.        Perbedaan laajim dan mutaadzi


22
AF’ALUN AL-LATI TUNSHOBU FILAINI 

·      Pengenalan tentang af’alun al-lati tunshobu f’ilini
·      Kaidah-kidahnya dalam
1.                                         Maf’ul  mubtada khobar
2.                                         Maf’ul bukan mubtada khobar

23
ISMUN II
·      Pengertian mashdar, wajn dan contoh-contohnya
1.        Masdar ghoiru mimi
2.        Masdar mimi
·      Pengertian ismun fa’il, wajn dan contoh-contohnya
·      Pengaertian ismun maf’ul, wajn dan contoh-contohnya
·      Pengertian sifat al-musyabihah, wajn dan contoh-contohnya
·      Pengertian ismun jaman, wajn dan contoh-contohnya
·      Pengertian ismun makan, wajn dan contoh-cojntohnya
·      Pengertian ismun alat, wajn dan contoh-contohnya


REFERENSI BUKU :
Musthofa, Izzudin. Al-Lughoh Al-Arabiyah jilid 1&2
Jarim, Ali.& Amin, Musthofa. Nahwul Wadhih: fi qowaidul lughoh al-arabiyah
Ismail Shini, Mahmud. Al-Arabiyah linasyiin
Depag. Ta’lim Al-arabiyah liljamiat al-islamiyah
Hamid Al-hamid, Abdullah, Silsilah Talim Al-lughah Al-Arabiyah

SILABUS MATERI KAJIAN

ILMU PEMERINTAHAN

بسم الله الرحمن الرحيم
I. Latar Belakang
Dari beberapa teori yang dipakai guna mengkaji jati diri ilmu pemerintahan secara filosofis dari segi gejala dan peristiwa pemerintahan, maka ontologi ( hakikat apa yang dikaji) dari ilmu pemerintahan secara obyek materi adalah negara sedangkan obyek formanya adalah hubungan pemerintah dengan publik dalam kaitan kewenangan dan pelayanan. Secara epistemologi  (bagaimana caranya memperoleh yang dikaji (penegetahuan/ilmu) secara benar) berkaitan dengan metodologi ilmu pemerintahan dan ciri khas ilmu pemerintahan. Sedangkan secara aksiologi (mengapa dan untuk apa guna)  yang dikaji (pengetahuan/ilmu) bagi kehidupan manusia.
Bertolak dari pemikiran Bayu Surianingrat yang mengemukakan disiplin ilmu yang tertua adalah ilmu pemerintahan karena sudah dipelajari sejak sebelum masehi oleh para filosof. Dewasa ini, ilmu pemerintahan berjuang keras untuk menjadi ilmu yang mandiri.  Maka sangat menarik apabila kita mempelajari Ilmu Pemerintahan sebagai suatu ilmu yang mandiri, karena secara objek materi kajian Ilmu pemerintahan sama dengan Ilmu Politik maupun Ilmu Administrasi Negara yaitu membahas tentang negara. Lantas sebenarnya bagaimana ciri khas dari Ilmu pemerintahan ini, apa saja yang dipelari dalam Ilmu Pemerintahan dan berguna untuk apa?.

TUJUAN

1.        Peserta dapat memahami apa yang dimaksud dengan Ilmu Pemrintahan.
2.        Peserta dapat memahami hubungan Ilmu Pemerintah dengan ilmu pengetahuan lainnya.
3.        Peserta dapat memahami ruang lingkup dan ciri khas kajian Ilmu Pemerintahan sehingga mampu membedakan dengan pengetahuan lainnya khususnya ilmu pengetahuan tentang negara.
4.        Peserta memahami kegunaan dari Ilmu Pemerintahan

BENTUK KEGIATAN
Kuliah ini berbentuk kuliah yang diberikan di kelas. Pada praktiknya, diberikan pemaparan materi terlebih dulu, dilanjutkan dengan diskusi  materi.

 

METODE KULIAH

Diskusi, ceramah, penugasan, resume, dan sebagainya .

MEDIA KULIAH
Infocus, OHP, Whiteboard, spidol, penghapus, makalah/paper, abstraks, dll.
PESERTA
Peserta kelas ini adalah anggota HMI Cabang Sumedang dan atau mahasiswa umum (opsional).
WAKTU
Diadakan setiap pekan (kalau pematerinya bersedia, jika tidak maka akan dirolling/ditukar dengan pemateri pengganti) dengan durasi waktu 120 menit (pemaparan materi + diskusi)

SILABUS Tingkat 1
No
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Referensi Buku
1
Pengantar Ilmu Pemerintahan I
·     Ilmu Pemerintahan sebagai disiplin ilmu
Ø  Pandangan umum Ilmu pengetahuan
Ø  Pendefinisian Ilmu Pemerintahan
·     Posisi Ilmu Pemerintahan dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Ø  Ilmu-ilmu kenegaraan
Ø  Ilmu-ilmu Non kenegaraan
§ Drs. H. Inu Kencana Syafei, M.Si., Pengantar Ilmu Pemerintahan, PT. Refika Aditama, Bandung, 2001.

2
Pengantar Ilmu Pemerintahan  II
·      Konsep negara
·      Konsep kekuasaan
·      Konsep Demokrasi

§ Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996.
§ Drs. H. Inu Kencana Syafei, M.Si., Pengantar Ilmu Pemerintahan, PT. Refika Aditama, Bandung, 2001.
§ Richard M. Ketchum, Demokrasi-sebuah pengantar, Niagara, Yogyakarta, 2004
3
Sistem Pemerintahan
·      Sistem Pemerintahan Indonesia.
·      Sistem Pemerintahan Lokal
·      Perbandingan sistem pemerintahan dibeberapa negara.
·      Sistem pemerintahan Islam
§ Perbandingan sistem pemerintahan (lupa)
§ Jimung, Martin; 2005, politik lokal dan pemerintahan daerah dalam perspektif Otonomi daerah, Puataka Nusatama, Yogyakarta.
§ Zalum, Qadim Zalum; 2002, Sistem Pemerintahan Islam, Al-izzah, Jakarta Timur
4.
Birokrasi Pemerintahan
·      Teori-teori birokrasi pemerintahan
·      Perkembangan Birokrasi Pemerintahan
·      Birokrasi dan administrsi publik
·      Aspek kelembagaan dalam birokrasi pemerintahan sipil
§ Syafei, Ini kencana; Birokrasi Pemerintahan Indonesia, Mandar Maju, Bandung.
§ Thoha, Miftah Prof. DR. MPA; 2004. Birokrasi dan politik di Indonesia. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
5.
Komunikasi Pemerintahan
·      Pengertian dan teori-teori komunikasi pemerintahan.
·      Hakikat dan tujuan Komunikasi Pemerintahan
·      Model komunikasi pemerintahan
·      Peran komunikasi Pemerintahan
·      Permaslahan dalam komunikasi pemerintahan
§ Hasan, Erlian, 2005, Komunikasi Pemerintahan, PT Refika.
§ Nimo, Dan, 2005, KOMUNIKASIPOLITIK; Komunikator, Pesan dan Media, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Aditama, Bandung.

SILABUS Tingkat II
Silabus tingkat II merupakan silabus lanjutan yang disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan dari materi-materi pada silabus I seperti :
  1. Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan
  2. Manajemen Kepemimpinana Pemerintahan
  3. Etika Pemerintahan
  4. Kebijakan dan Pelayanan Publik
  5. Sistem Pengawasan Pemerintahan
  6. Manajemen Konflik Pemerintahan

SILABUS MATERI PILIHAN
Selain materi dari silabus tingkat  I dan II peserta juga akan diberi pilihan materi tambahan dianataranya :
  1. Manajemen Proyek
  2. Civil society
  3. Sistem Perpajakan

SILABUS ILMU POLITIK
بسم الله الرحمن الرحيم
Politik sering mengandung perdebatan karena keberadaannya yang controversial. Bagi praktisi politik ia dipandang sebagai alat kekuasaan, sedangkan bagi intelektual ia dipandang sebagai cara untuk mengelola Negara dan berinteraksi politik secara elegan. Baik buruknya politik, ilmu atau bukan ilmu, dan berbagai perdebatan lainnya malah menjadikan politik semakin menarik dan menunjukkan signifikansinya keberadaannya. Suatu dimensi lain kemudian memandang politik sebagai suatu ilmu, yang secara material mencakup kedua aspek yang sering menjadi perdebatan, dan pada faktanya secara saintifik menaruh perhatian pada dalil, keabsahan, fakta dan juga hukum-hukum universal.
Sebagai suatu ilmu, politik tentu saja memiliki konsep, teori maupun metodologi tersendiri sebagaimana lazimnya ilmu-ilmu yang lain. Berdasarkan hal tersebut, materi ini disajikan sebagai dasar untuk pengenalan lebih jauh tentang apa dan bagaimana politik yang sebenarnya. Secara spesifik, dalam pengenalan terhadap materi ini akan dikaji mengenai teori, konsep maupun analisis yang bersifat kritis terhadap 5 (lima) unsur pokok politik, yaitu: negara, kekuasaan, kebijakan, authority of delegation, dan nilai-nilai politik.
Maksud :
1.       Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman kepada peserta tentang politik baik sebagai suatu ilmu, sistem maupun proses kegiatan. Berdasarkan pengetahuan tersebut peserta diharapkan mampu melihat keterkaitan diantaranya dan memperoleh pemahaman yang mendalam..
2.       Memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta agar dapat berpikir kritis, partisipasif dan responsif terhadap berbagai persoalan perpolitikan yang terjadi di Indonesia.
Tujuan :
1.       Mampu berpikir kritis terhadap persoalan-persoalan politik yang menyangkut aspek-aspek kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.
2.       Memiliki kepekaan sosial terhadap situasi dan kondisi yang dialami masyarakat yang disebabkan oleh perubahan kebiajakan politik.
3.       Keterampilan dalam mengelola dan menyelesaikan konflik yang dilandasi dengan nilai-nilai demokratis dan etis.
4.       Mampu berpartisipasi secara aktif dan proaktif terhadap berbagai persoalan yang menyangkut publk yang disebabkan oleh kebijakan politik.
5.       Ikut serta dalam menciptakan dan mengembangkan kultur demokratis.
Indikator Keberhasilan :
1.       Peserta dapat menjelaskan arti dan makna politik dalam kehidupan bemasyarakat.
2.       Memahami pengaruh kekuasaan politik pada kelembagaan-kelembagaan politik yang ada.
3.       Dapat menjelaskan makna kewenangan dan legitimasi dalam proses politik di Indonesia.
4.       Mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan publik yang diakibatkan oleh pengaruh dan proses politik.
5.       Mampu merumuskan proses penyelesaian konflik secara damai, etis dan demokratis.
6.       Mampu merumuskan nilai-nilai politik yang demokratis dan berkeadaban.
7.       Dapat menjelaskan prinsip-prinsip partisipasi yang lebih bertanggung jawab dalam proses politik.
8.       Mampu menganalisis peluang dan tantangan pembangunan di bidang politik

Pokok bahasan :
1.       Pengertian politik
2.       Sejarah perkembangan ilmu politik
3.       Konsep dan teori ilmu politik
4.       Kekuasaan dan pengaruh politik
5.       Kewenangan dan legitimasi struktur politik
6.       Kepemimpinan politik
7.       Keputusan politik dan kebijakan umum
8.       Konflik dan proses politik
9.       Perilaku dan partisipasi politik
10.    Pendidikan politik
11.    Nilai-nilai politik
12.    Analisa politik.
Referensi :
  1. Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996
  2. Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1992
  3. Affan Gaffar, Politik Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002
  4. Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia, Sinar Baru, Bandung, 1988
  5. Ipong S. Azhar, Benarkah DPR Kita Mandul, Biograf Publishing, Yogyakarta, 1997
  6. Robert A. Dahl, Analisa Politik Modern, Dewaruci Press, Jakarta, 1980
  7. Inu Kencana Syafe’I, Pengantar Ilmu Politik, Remaja Rosda Karya, bandung, 1998

No comments: